INFOTEMANGGUNG.COM – Pertanyaan seorang wirausaha harus memiliki sikap berpikir positif dalam hal hanyalah salah satu contoh dari beragam pertanyaan yang sering muncul pada pelaksanaan uji kompetensi. Umumnya dilakukan waktu pengajaran sebuah materi telah rampung.
Pelaksanaan uji kompetensi dengan memberikan pertanyaan semacam seorang wirausaha harus memiliki sikap berpikir positif dalam hal penting dilaksanakan agar dapat memantau tingkat kemampuan penyerapan para siswa terhadap bahan ajar tersebut.
Sekaligus juga untuk menilai cara pembelajaran yang diberikan selama ini memang efektif bagi pemahaman para siswa.
Baca Juga: Penjabaran Soal Faktor Yang Paling Utama Pendukung Keberhasilan Usaha Adalah
Assesmen semacam ini penting untuk melakukan evaluasi. Baik bagi para peserta didik dalam menilai kemampuannya belajar, maupun untuk para pengajar untuk menemukan cara pengajaran yang paling sesuai bagi materi tersebut.
Berikut ini adalah jawaban dan penjelasan komplit atas pertanyaan seorang wirausaha harus memiliki sikap berpikir positif dalam hal.
Penjabaran yang disediakan tidak persis sama dengan yang ada dalam buku pelajaran, namun tetap sejalan dengan pedoman yang digariskan oleh kurikulum.
Pertanyaan:
Seorang wirausaha harus memiliki sikap berpikir positif dalam hal...
Jawaban:
segala hal
Penjelasan:
Sifat-sifat seorang wirausahawan adalah:
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
wirausahawan harus berpikir positif karena peluang bisnis bisa saja muncul kapan saja selama perekonomian negara stabil. dengan berpikiran positif seorang wirausahan bisa membaca oangsa pasa, jumlah produksi, menhitung harga pokok modal serta menentukan harga jual dengan tepat.
Penjelasan yang diberikan di sini merupakan informasi pelengkap yang sifatnya melengkapi penjelasan yang terdapat dalam buku pelajaran. Jadi sumber informasinya memang tidak persis dengan buku pelajaran yang digunakan.
Harus diperhatikan bahwa bahan ajar yang dibahas adalah bagian dari pengetahuan umum. Artinya sumber informasinya mampu diperoleh dari berbagai sumber berbeda yang kemudian dirangkum untuk dijelaskan dalam artikel ini.
Namun tetap disesuaikan dengan acuan yang telah ditetapkan oleh kurikulum agar bisa menjadi pendukung bagi sarana belajar para peserta didik. Juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana latihan sebelum menghadapi uji kompetensi.
Harapannya adalah dengan rutin latihan, para siswa bisa memperoleh hasil yang lebih tinggi agar dapat melebihi standar kompetensi yang ditetapkan kurikulum. Sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik seperti yang diharapkan.***