Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Kabupaten ini terkenal karena memiliki sejarah yang kaya, terutama dalam konteks kebudayaan dan sejarah Minangkabau.
Sejarah Minangkabau, suku asli yang mendiami wilayah ini, dapat ditelusuri kembali hingga zaman prasejarah. Secara historis, Minangkabau memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah ini, seperti Kerajaan Pagaruyung.
Kerajaan Pagaruyung, yang berpusat di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Tanah Datar, merupakan salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di wilayah Minangkabau pada abad ke-16 hingga ke-19. Kerajaan ini terkenal karena adat dan sistem kekerabatannya yang unik, yang dikenal sebagai sistem "matrilineal" atau "merantau."
Baca Juga: Pesona Danau Kelimutu, Danau Tiga Warna di Pulau Flores NTT
Sistem matrilineal dalam kebudayaan Minangkabau menempatkan perempuan dalam posisi yang kuat dalam struktur kekerabatan dan warisan. Dalam sistem ini, pewaris tahta dan harta benda diturunkan melalui jalur ibu, dan kaum perempuan memiliki peran penting dalam kepemimpinan adat dan ekonomi. Karena itu, Minangkabau dikenal dengan istilah "nagari adat" yang berarti desa adat.
Hingga saat ini, Tanah Datar tetap menjadi tempat yang penting dalam melestarikan kebudayaan Minangkabau. Banyak rumah tradisional adat yang masih berdiri, seperti rumah gadang, dan berbagai upacara adat dan kegiatan budaya terus dijalankan oleh masyarakat setempat.
Kabupaten ini juga menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat dengan kebudayaan Minangkabau.
Berikut destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi jika berlibur ke Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat:
1. Nagari Pariangan
Nagari Pariangan merupakan salah satu nagari (desa) adat tertua di Minangkabau. Desa ini memiliki sejarah yang panjang dan masih mempertahankan kebudayaan dan tradisi Minangkabau yang autentik.
Pengunjung dapat melihat arsitektur rumah gadang tradisional yang megah, mengunjungi museum adat, serta menyaksikan pertunjukan tari dan seni tradisional Minangkabau.
2. Situs Batu Angkek
Situs Batu Angkek adalah situs arkeologi yang terletak di Desa Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar. Situs ini mengungkapkan peninggalan sejarah berupa batu-batu besar yang disusun secara misterius dan diyakini memiliki nilai religius dan kebudayaan.
Batu-batu ini diyakini berasal dari zaman megalitikum dan menjadi objek penelitian serta daya tarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah kuno.
3. Makam Raja-raja Pagaruyung
Terdapat beberapa makam raja-raja Pagaruyung yang terletak di berbagai nagari di Kabupaten Tanah Datar. Makam-makam tersebut merupakan tempat peristirahatan terakhir para penguasa kerajaan Pagaruyung.
Beberapa makam yang terkenal antara lain Makam Bodi Cepat, Makam Bodi Rajo, dan Makam Bodi Caniago. Pengunjung dapat mengunjungi makam-makam tersebut untuk melihat peninggalan sejarah dan menghormati leluhur.
4. Istana Basa Pagaruyung
Istana Basa Pagaruyung adalah replika dari Istana Pagaruyung, salah satu kerajaan terbesar di Minangkabau pada masa lalu. Istana ini dibangun dengan arsitektur tradisional Minangkabau yang megah dan merupakan simbol kejayaan kerajaan tersebut.
Baca Juga: Viral Karena Dikritik Mahasiswa KKN, Ternyata Kecamatan Bungus Punya Pulau yang Keren
Pengunjung dapat menjelajahi interior istana yang indah, melihat koleksi artefak sejarah, serta menikmati keindahan pemandangan sekitarnya.
5. Museum Adat Minangkabau
Museum Adat Minangkabau terletak di Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Museum ini merupakan tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah, budaya, dan adat istiadat Minangkabau.
Pengunjung dapat melihat koleksi artefak, kostum tradisional, senjata tradisional, serta mendapatkan informasi yang mendalam tentang kehidupan masyarakat Minangkabau.
Destinasi wisata sejarah di Kabupaten Tanah Datar tersebut menawarkan pengalaman yang unik dan memungkinkan pengunjung untuk mengenal lebih dekat dengan kebudayaan dan sejarah Minangkabau. Bagaimana? Tertarik berkunjung?***
