Kampung Batik Laweyan, Batik or Coffee? Pedagang dan Pembatik, Sejarah yang Tak Lekang Dimakan Waktu

- 16 Juni 2023, 09:09 WIB
Kampung Batik Laweyan, Batik or Coffee? Pedagang dan Pembatik, Sejarah yang Tak Lekang Dimakan Waktu
Kampung Batik Laweyan, Batik or Coffee? Pedagang dan Pembatik, Sejarah yang Tak Lekang Dimakan Waktu /Dok. Mariyani Soetrisno/

INFOTEMANGGUNG.COM - Dulu dan sekarang. Laweyan kawasan yang amat terkenal sebagai pusat penghasil batik terbaik di Kota Solo. Kampung Batik Laweyan bahkan menjadi salah satu destinasi wisata teramai kunjungan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Tak suka batik justru ngopi tempat para pembatik tempo dulu. Apa sebenarnya keistimewaan tempat ini?

 

Sejarah yang tak lekang dimakan waktu menyokong ketenaran dari Kampung Batik Laweyan. Solo memang tidak kekurangan pembatik dan pedagangnya. Sudah ada sejak masa kerajaan di abad ke-15 Masehi. Masih ada sekarang, proses pembuatan batik hingga jadi dan siap dijual ke para pengunjung. Iya kamu bisa melihatnya.

Baca Juga: Pameran Seni Van Gogh Alive Akan Digelar di Jakarta, Karyanya Bakal Terlihat Hidup dan Interaktif

Penyuka batik wajib ke tempat ini. Jika ingin mendapatkan atau mengetahui seputar kain khusus, sangat disarankan untuk langsung datang ke pusatnya yaitu Kampung Batik Laweyan. Sebab, di sini kamu bisa mendapatkan informasi, langsung dan komplit, mulai dari bahan-bahan batik maupun pernak-pernik lainnya.

Mengenal Lebih Dekat Kampung Batik Laweyan

Rumah-rumah berjajar apik di kampung berjudul Kampung Laweyan. Sebagian besar penghuni adalah pengrajin batik. Pastilah pedagangnya juga ada. Tapi sejarah mereka yang tak tertandingi tempat lain. Sebuah kampung yang pasti akan membuat penggemar batik terkesima. Di sana jenis kain bermotif ala Indonesia berjajar.

Kampung Laweyan adalah pusat perekonomian warga sekitar. Wilayah ini lokasi produksi. Tempat yang didesain khusus, menjadi destinasi belanja dan wisata edukasi untuk para wisatawan.

Jadi amatilah proses pembuatan batik. Amati pembubuhan lilin di atas kain, kemudian fase perendaman. Suatu transfer knowledge khazanah budaya asli Indonesia pada para wisatawan.

Wisatawan yang datang ke Solo memakai transportasi kereta, turunlah di Stasiun Purwosari, Jalan Slamet Riyadi, ambil ke kanan lewat jalan Perintis Kemerdekaan. Lurus saja terus hingga tiba di Jalan Dr. Radjiman.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Wisata Info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x