Kampung Batik Laweyan, Batik or Coffee? Pedagang dan Pembatik, Sejarah yang Tak Lekang Dimakan Waktu

- 16 Juni 2023, 09:09 WIB
Kampung Batik Laweyan, Batik or Coffee? Pedagang dan Pembatik, Sejarah yang Tak Lekang Dimakan Waktu
Kampung Batik Laweyan, Batik or Coffee? Pedagang dan Pembatik, Sejarah yang Tak Lekang Dimakan Waktu /Dok. Mariyani Soetrisno/

Baca Juga: Pura Mangkunegaran, Istana Luas dengan Bagunan Tanpa Paku, Lokasi Pernikahan Kaesang Pangarep

Bagi yang suka Batik, di Kampung Laweyan kamu bisa belajar semua motif batik Solo yang berciri khas unik dan jadi daya tarik tersendiri:

1. Motif Parang

Ini motif yang paling banyak dikenal oleh masyarakat dibandingkan jenis batik lain. Bentuknya mirip huruf S yang jalin menjalin dengan posisi setengah diagonal. Istilah ‘Parang’ sendiri diambil dari kata ‘pereng’ dan berarti lereng, istilah yang filosofis.

2. Motif Sidomukti

Istilah Sidomukti berasal dari dua kosa kata Bahasa Jawa berartinya ‘kemakmuran berkesinambungan’. Sidomukti identik dengan kain jarik dan pakaian adat pengantin Jawa, khususnya adat Solo.

Batik Sidomukti populer dan banyak ditemukan di Kampung Laweyan. Ini motif yang melambangkan harapan akan kemakmuran yang tidak akan berakhir serta turun temurun, baik di dunia maupun akhirat, menyenangkan bukan?

3. Motif Truntum

Motif batik ini memiliki cerita sejarah yang tidak biasa. Truntum ini adalah motif ciptaan Kanjeng Ratu Kencana permaisuri Sunan Pakubuwana III. Inilah motif yang melambangkan cinta dengan ketulusan, abadi serta terus menerus tumbuh atau truntuman

Pada tradisi Jawa, Trumtum dipakai sebagai pakaian orang tua pengantin. Istilah batik ini bisa pula diartikan sebagai tuntunan. Bentuk motif ini mirip bunga dengan 8 kelopak yang kecil-kecil, bersusun horizontal lalu disekat dengan garis-garis bertitik.

4. Motif Sawat

Ini motif batik yang sekilas mirip ekor kucing yang melingkar-lingkar berbentuk unik tiada duanya. Dulu jenis ini dianggap sakral dan hanya boleh dipakai raja beserta keluarganya. Harap maklum Sawat melambangkan sebuah kekuasaan

Batik Sawat mempunyai arti sayap, tetapi bisa dimaknai sebagai hawa nafsu. Motif ini susunannya diidentikkan dengan burung garuda. Inilah motif yang dipercaya bisa melindungi pemakainya dari mara bahaya ataupun kesedihan seperti lambang negara burung garuda yang melindungi Indonesia dengan kapak sayapnya.

Jadi jika kamu sempat berada di Kampung Batik Laweyan, jangan lewatkan hal-hal di bawah ini ya:

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Wisata Info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah