Air Terjun Melanting di Buleleng Bali, Nikmati Segarnya Air di Tengah Hutan Cengkeh dan Kopi

- 30 November 2022, 13:37 WIB
Air Terjun Melanting di Buleleng Bali, Nikmati Segarnya Air di Tengah Hutan Cengkeh dan Kopi
Air Terjun Melanting di Buleleng Bali, Nikmati Segarnya Air di Tengah Hutan Cengkeh dan Kopi /Tangkap Layar kintamani.id///

Untuk dapat menyaksikan keindahan air terjun yang ada di Buleleng ini, pengunjung perlu membayar tiket sebesar Rp5.000 (dewasa) dan Rp2.000 (anak-anak).

Para pecinta alam yang hobi trekking wajib mengunjungi lokasi ini. Terlebih saat perjalanan pengunjung akan disuguhkan pemandangan kebun cengkeh dan kopi dengan suasana yang sejuk.

Daya Tarik Air Terjun Melanting

Objek wisata ini memiliki ketinggian 20 meter di tengah hutan kopi dan cengkeh yang terletak di ujung timur Desa Munduk, Banjar. Pengunjung juga akan melihat pemandangan sawah terasering di sekitarnya.

Keunikan dari air terjun ini adalah lokasinya yang terletak di tengah perkebunan cengkeh dan kopi. Udara di sekitar yang sejuk serta kicauan burung merdu membuat suasana semakin sempurna.

Pengunjung bisa mendengarkan gemericik air terjun dengan menghirup aroma cengkeh dan kopi yang khas. Pesona alam ini akan jarang bisa ditemukan, sehingga pengunjung bisa melepaskan penat sehari-hari dan lebih bersantai.

Baca Juga: Tempat Wisata Candi Gedong Songo, Berlibur Ditemani Sejuta Keindahan dan Sejarah dari Masa Lalu

Fasilitas di Air Terjun

Walaupun lokasinya terletak di tengah-tengah hutan, tetapi fasilitas yang tersedia di wisata Air Terjun Melanting ini terbilang lengkap. Ada beberapa fasilitas serta pelayanan yang bisa dinikmati oleh pengunjung, antara lain:

  • Penginapan.
  • Area parkir kendaraan.
  • Kamar mandi.
  • Tempat istirahat.
  • Warung makan.

Saran dan Tips Mengunjungi Air Terjun

Jika ingin menikmati air terjun di Buleleng Bali maka terlebih dahulu harus memantau cuaca, sehingga liburan menjadi lebih sempurna.

Untuk menghindari peluang hujan, sangat disarankan untuk berkunjung pada bulan Juni sampai Oktober. Selain itu, berkunjung di pagi hari juga lebih disarankan dibandingkan pada sore hari.

Baca Juga: Gunung Kemukus Baru (The New Kemukus) Wisata Sragen yang Mengubah Mistis Menjadi Religi

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Ihategreenjello.com/


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah