Stellantis: Perusahaan Mobil Listrik yang Berambisi Menjual 5 Juta Unit Pada Tahun 2030

- 23 Februari 2023, 15:47 WIB
Stellantis: Perusahaan Mobil Listrik yang Berambisi Menjual 5 Juta Unit Pada Tahun 2030
Stellantis: Perusahaan Mobil Listrik yang Berambisi Menjual 5 Juta Unit Pada Tahun 2030 /motor1.com/

INFOTEMANGGUNG.COM – Stellantis merupakan sebuah grup otomotif hasil merger dengan Fiat Chrysler Automobiles dengan Peugeot SA yang berbasis mobil listrik tersebut sedang menjadi pembahasan dunia otomotif.

Baca Juga: Tahun Ini Pemprov DKI Jakarta Anggarkan Rp20,3 Miliar untuk 23 Mobil Listrik

Pasalnya merger dari kedua grup otomotif tersebut berambisi menjual 5 juta unit mobil listrik berbasis baterai (BEV) pada tahun 2030 mendatang, sesuai dengan program elektrifikasi yang dibuat olehnya.

Sebelumnya, Stellantis telah memunculkan 23 model BEV atau mobil listrik di pasaran. Dengan jumlah tersebut, Stellantis akan meningkatkan portofolio BEV kendaraan listrik menjadi 47 pada akhir tahun 2024, dan secara global Stellantis akan membuat 75 BEV.

Stellantis mengklaim dengan program elektrifikasi yang dibuat olehnya, perusahaan grup merger kendaraan listrik tersebut berhasil menjual 288.000 unit BEV, atau naik 41 persen secara global dari tahun ke tahun.

PRODUK MOBIL LISTRIK STELLANTIS

Secara khusus Stellantis telah merilis Jeep Avenger yang sepenuhnya bertenaga listrik dan sekarang dinobatkan sebagai European Car of the Year 2023.

Di tambah, stellantis juga telah meluncurkan mobil listrik dengan merek Jeep Recon dan Wagoneer “S” all-electric, yang dimana keduanya diperuntukan untuk pasar Amerika Utara dan pasar global lainnya.

Lalu setelah sukses dengan produk tersebut, Stellantis juga meluncurkan pickup dengan jenis mobil listrik yaitu merek RAM.

Dengan peluncuran versi produksi Ram 1500 REV all-new all-electric awal bulan ini dan bakal tersedia pada kuartal keempat 2024.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik dan Motor Listrik Meluncur Mulai Maret 2023, Keputusan di Tangan Presiden Jokowi

Stellantis mengklaim grup yang dibuat oleh dua perusahaan besar ini bisa menduduki puncak atas penjualan kendaraan komersial BEV di Kawasan EU30.

Lalu nomor 2 di EU30 untuk keseluruhan penjualan BEV dengan Fiat New 500 sebagai penjualan BEV nomor 1 di Italia serta penjualan nomor 1 Peugeot e-208 di Prancis.

STELLANTIS BERPELUANG MENDUDUKI PASAR ASIA

Meski sudah sukses dalam pasar penjualan mobil listrik di Eropa dan Amerika, grup perusahaan mobil listrik ini sedang mencoba untuk menduduki peringkat atas penjualan pasar Asia.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala eksekutif Stellantis, Carlos Tavares. Ia menyatakan pihaknya akan membuat pabrik di India yang akan dijadikan sebagai basis ekspor Stellantis untuk mobil listrik (EV) dengan "harga terjangkau" di wilayah Asia.

Namun rencana tersebut masih dalam angan-angan dari merger dua grup otomotif itu, dan belum ada keputusan yang dibuat oleh perusahaan.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Pengelolaan Baterai Bekas Kendaraan Listrik Jadi Sentra Ekonomi Baru di Indonesia

"Sejauh ini, Eropa tidak mampu membuat EV dengan harga yang terjangkau, jadi peluang besar bagi India adalah bisa menjual mobil kompak EV dengan harga terjangkau," ujar Tavares dalam di Chennai, India yang dilaporkan oleh Reuters.

"Ini yang sedang kami kerjakan tetapi belum diputuskan. Inilah yang kami coba lakukan," pungkasnya.

Sementara itu, Sebelumnya, Stellantis telah meresmikan pusat perangkat lunak baru di Bengaluru, India, yang berfokus pada teknologi bantuan kokpit dan pengemudi.

Fasilitas baru di India akan menjadi pusat pengembangan utama dari tiga platform teknologi Stellantis yang mulai digunakan pada tahun 2024, yaitu STLA SmartCockpit.***

 

Editor: Septyna Feby

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x