Esemka Mobil Listrik Dibanderol 500 Jutaan, Ternyata Indonesia Pernah Produksi 7 Mobil Nasional Lain, Lho

- 18 Februari 2023, 15:46 WIB
Esemka Mobil Listrik Dibanderol 500 Jutaan, Ternyata Indonesia Pernah Produksi 7 Mobil Nasional Lain, Lho
Esemka Mobil Listrik Dibanderol 500 Jutaan, Ternyata Indonesia Pernah Produksi 7 Mobil Nasional Lain, Lho /Pexels/Mike B/

INFOTEMANGGUNG.COM – Esemka mobil listrik masih mejeng di gelaran IIMS 2023 sampai 26 Februari nanti di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Mobil listrik besutan PT Solo Manufaktur Kreasi ini dibanderol dengan harga Rp. 530 juta untuk jenis Cargo Van dan Rp. 540 juta untuk jenis passanger van.

Baca Juga: Mobil Listrik Esemka BIMA EV Bergaya di IIMS 2023, Diklaim Bisa Geber 300 Km Sekali Cas

Untuk versi passanger van sendiri, Esemka mobil listrik yang diberi nama BIMA EV ini mampu mengangkut 11 orang penumpang. Yang menarik lagi adalah cukup dengan sekali cas, Esemka BIMA EV bisa melaju sampai 300 km.

Mobil listrik Esemka yang dipamerkan di IIMS 2023 masih merupakan prototype dan diakui oleh Direktur Utama Esemka, Eddy Wirajaya bahwa yang dipamerkan ini masih merupakan CBU (completely build up) dari luar negeri. Nantinya, jika impor secara terpisah atau knock down maka harganya bisa lebih murah.

Padahal sebelumnya, untuk selain mobil listrik, Esemka diklaim 100 persen menggunakan spare part dari dalam negeri dengan pemasok lokal. Tetapi, khusus untuk mobil listrik, Esemka memang masih bekerja sama dengan pabrikan dari luar.

Jauh sebelum Esemka mobil listrik, sebenarnya Indonesia juga sudah pernah memproduksi mobil sendiri, lho. Meskipun memang kebanyakan dari mobil dalam negeri itu adalah versi rebadge dari merek luar negeri. Mau tahu apa saja? Ini daftarnya:

1. Timor

Timor sangat populer di pertengahan tahun 90an dan berhasil dijual secara massal. Peminatnya kala itu pun cukup banyak karena gaungnya sebagai mobil nasional. Dimotori oleh PT Timor Putra Nasional, produksi mobil ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Soeharto kala itu.

Nama Timor sendiri merupakan kepanjangan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat dan produksi mobil ini mendapat pendanaan yang sangat besar kala itu. Bahkan, terdapat juga insentif kebebasan pajak serta biaya-biaya lain karena diproduksi di dalam negeri. Itu sebabnya harga mobil Timor dulu sangat murah.

Baca Juga: BEV, Jenis Mobil Listrik Terbaik, Simak Jenis dan Harganya, Ternyata Ada yang Relatif Murah

Mobil Timor ini merupakan rebadge dari mobil KIA Sephia lalu dirakit di dalam negeri dengan komponen lokal. Namun ketika krisis moneter menyerang di tahun 1998, produksi serta merek Timor pun tergilas.

2. Bimantara

Selain Timor, merek lain yang juga digadang-gadang menjadi mobil nasional adalah Bimantara. Apabila Timor merupakan rebadge dari KIA, maka Bimantara adalah rebadge dari Hyundai.

Waktu itu, ada dua versi dari mobil ini yaitu Bimantara Cakra dan Bimantara Nanggala. Keduanya merupakan rebadge dari Hyundai jenis Accent dan Elantra. Tetapi, nasib mobil ini juga sama dengan Timor yaitu tergilas efek dari krisis moneter di tahun 1998.

3. Maleo

Jauh sebelum Timor dan Bimantara, sebenarnya di tahun 1993 Indonesia sudah merilis mobil nasional bernama Maleo. Mobil ini merupakan karya dari Alm. BJ Habibie, hasil kerjasama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara dengan Rover yang merupakan perusahaan otomotif Inggris.

BJ Habibie merancang Maleo untuk menjadi mobil sedan dengan harga terjangkau dan bisa dibeli dengan harga 30 jutaan saja. Dari segi mesin, dapur pacu Maleo diisi dengan mesin 1.200 cc 3 silinder menggunakan teknologi injeksi dengan motor 2 tak.

Proyek mobil nasional Maleo sayangnya tidak dilanjutkan padahal hingga tahun 1997 sudah ada sekitar 11 rancangan model mobil Maleo.

4. Kancil

Mobil yang satu ini sangat populer bagi warga Ibu Kota Jakarta. Pasalnya, Kancil digunakan sebagai transportasi pengganti bajaj serta bemo di Jakarta. Kancil diklaim lebih bersih dan aman bagi penumpang maupun lingkungan.

Diproduksi oleh PT Karunia Abadi Niaga Citra, Kancil mulai beroperasi pada tahun 1999. Kancil sendiri merupakan kepanjangan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah. Kala itu, Kancil dibanderol dengan harga Rp. 17 juta saja. Tidak berbeda jauh dengan harga motor, ya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 194 Mengidentifikasi Pendapat dan Argumen dalam Teks Debat

5. Tucuxi

Bicara soal mobil listrik, sebenarnya Indonesia sudah mendului Esemka dengan Tucuxi di tahun 2012. Dibuat oleh Danet Suryatama yang merupakan alumni ITS Surabaya dan University of Michigan. Danet juga berpengalaman bekerja di Chrysler, pabrikan mobil listrik di Michigan, Amerika Serikat.

Mobil ini pernah dipesan dan dijajal oleh menteri BUMN kala itu, Dahlan Iskan. Pada dapur pacunya, Tucuxi dilengkapi dengan baterai Lithium Iron Phospate (LiFEPO4) dan dapat berkendara sejauh 321 km dengan tenaga 268hp.

6. Selo

Indonesia juga pernah membuat mobil listrik kategori supercar yaitu Selo yang dirancang oleh Ricky Nelson. Mobil listrik ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2013 dan langsung memukau masyarakat karena desain interiornya semewah Lamborghini dan Ferrari.

Selo merupakan mobil dengan motor listrik dengan daya sebesar 182 tk dan mampu berkendara sejauh 250km/jam. Waktu yang dibutuhkan untuk mengecas mobil Selo ini adalah sekitar 4 jam.

7. AMMDes

Siapa bilang Indonesia tidak bisa mengekspor mobil? Nyatanya ada AMMDes yang merupakan mobil buatan dalam negeri untuk kategori mobil pedesaan yang tangguh. Cocok dikendarain di jalan berbatu yang tidak rata, AMMDes sudah dikirim ke sejumlah negara seperti Afrika dan Nigeria.

Di tahun 2018, AMMDes diproduksi sebanyak 10.000 unit dan sejak saat itu terus memenuhi pesanan dari luar negeri. Mobil ini didesain untuk tujuan off road atau untuk jalan-jalan khas pedesaan dengan kontur berbatu.

Ditenagai dengan mesin diesel, AMMDes memiliki 14 tenaga kuda, torsi besar, penggerak roda belakang, dan bisa mengangkut beban sampai 700 kilogram.

Nah, itu dia deretan mobil yang diproduksi di dalam negeri selain Esemka mobil listrik. Industri otomotif Indonesia diharapkan selalu berkembang khususnya untuk mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.

“Esemka percaya, mobil listrik akan menjadi masa depan bagi industri otomotif di Indonesia salah satunya melalui target penurunan emisi,” kata Eddy Wirajaya.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Sumber: Antara

Editor: Nadia Rizky Kusuma Kurniandini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x