Setelah proklamasi, wartawan B.M. Diah menyerahkan naskah asli proklamasi kepada Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara Periode 1988 – 1998. Kemudian, Moerdiono memutuskan untuk menyimpan naskah tersebut sebagai arsip dan menyerahkannya ke Noerhadi Magetsari, selaku Kepala ANRI untuk periode tahun 1992-1998.
Dikutip dari website resmi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), naskah proklamasi tulisan tangan Soekarno sudah di simpan di ruang penyimpanan khusus sejak tahun 1992. Pihak menyatakan ANRI terus merawat naskah tersebut agar tidak rusak.
Penyimpanan naskah proklamasi tulisan tangan asli oleh Soekarno di ruangan khusus ANRI bertujuan agar naskah tersebut tetap terjaga keasliannya dan terhindar dari kerusakan.
Baca Juga: Mengenal Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Tradisional Khas Suku Banjar
Pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno sempat diserahkan kepada Sekretariat Presiden (Setpres RI). Naskah tersebut diserahkan agar bisa ditampilkan dalam mimbar kehormatan pada upacara hari kemerdekaan di istana presiden (17/8).
Kemudian, satu hari setelah upacara peringatan hari kemerdekaan, naskah asli proklamasi yang ditulis Ir. Soekarno tersebut diserahkan ke pihak ANRI, yang selanjutnya disimpan dan dirawat kembali di ruang penyimpanan khusus ANRI. ***