Network
INFOTEMANGGUNGCOM - Prabowo tidak mungkin menjadi cawapres Anies Baswedan karena Gerindra pasti tidak mau bergabung dengan koalisi perubahan Nasdem, Demokrat dan PKS.
Dilansir dari Instagram @60dinfopo1itik jika peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai jika mustahil partai Gerindra mau bergabung dengan koalisi perubahan.
Koalisi Perubahan dimotori oleh beberapa partai seperti partai Nasdem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tawaran Partai Nasdem agar Partai Gerindra bergabung dalam koalisi perubahan serta meminta Prabowo Subianto mengajukan kader Partai Gerindra sebagai Cawapres bagi Anies Baswedan merupakan tawaran yang sangat mustahil dipenuhi," kata Bawono.
Hal ini karena sudah lama Partai Gerindra mengumumkan jika mencalonkan Prabowo Subianto sebagai Capres. Keputusan yang diambil Partai Gerindra sudah dilakukan sejak lama dan menjadi keputusan bulat sehingga tidak bisa diganggu gugat.
Baca Juga: Survei LSJ: Pendukung Jokowi Terbelah Ke Prabowo, Ganjar dan Anies, Ini Persentase Masing-masing
Gerindra akan berkoalisi dengan partai yang mau menjadikan Prabowo sebagai Capres di Pilpres 2024. Sedangkan koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS sudah memiliki keputusan bulat untuk menjadikan Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024.
Oleh karena itu bekerja sama dengan koalisi perubahan dinilai mustahil. Apalagi jika Gerindra harus menempatkan pimpinannya di kursi calon RI-2 bersanding dengan Anies Baswedan.
"Hal itu sama saja meminta secara halus kepada Prabowo Subianto agar tidak maju dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024," ujar Bawono selaku peneliti Indikator Politik Indonesia.
Baca Juga: Survei LSJ: Mayoritas Pendukung Jokowi di 2019 Dukung Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024
Bawono Kumoro mengungkapkan jika pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2024 menjadi agenda besar untuk Partai Gerindra. Partai dengan lambang kepala garuda itu sangat ingin ketua umumnya menang.
Lantaran pada tiga pemilu sebelumnya Prabowo Subianto belum pernah meraih kemenangan.
"Pencalonan kembali dari Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024 dinilai sangat strategis bagi Gerindra agar dapat menghadirkan efek ekor jas karena pemilihan presiden dan juga pemilihan legislatif mendatang akan kembali berlangsung bersamaan dalam satu hari sebagaimana tahun 2019 lalu," ungkap Bawono.
Selain itu, Gerindra juga ingin Prabowo menjadi calon presiden supaya mereka mendapatkan limpahan elektoral atau efek ekor jas pada pemilu mendatang.
Masih belum diketahui siapa yang akan menjadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024 nanti. Bima Arya mengungkapkan jika Pranowo Subianto cocok dipasangkan dengan Ridwan Kamil.
Dari penilaian Bima Arya jika elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi di Cawapres dan papan tengah Capres dan fenomena baru di Pilpres 2024 jika Cawapres akan sangat menentukan.***
Disclaimer : dilarang copy paste artikel tanpa se-izin redaksi.
