Network
"Itulah akibat ketumnya disandera oleh ambisinya sendiri. Lagipula aura PAN di Jawa Tengah habis oleh PDIP" ungkap Rocky.
"PDIP itu di Jawa Tengah ibarat sudah seperti mengakar serabut, jadi PAN mau ngapain disitu," lanjut Rocky.
Pengamat politik sekaligus filsafat ini juga memberikan pendapat untuk partai PAN terkait hal taktis yang dapat dilakukan untuk dapat memenangkan panggung pilpres ini bukan dengan memajukan Ganjar Pranowo sebagai lawan bagi Anies Baswedan.
"Kalau mau taktis gak usah lawan Anies pakai Ganjar, cari cara tuk halangi Anies dengan cari kesalahan-kesalahannya. Tapi ya tentunya itu bukan hal yang demokratis," ujarnya dengan sedikit gelak tawa.
Baca Juga: Empat Jabatan Pemimpin Tinggi Di IKN Kosong, Presiden RI Buka Rekrutmen untuk Posisi ini
Berbeda dengan DPW Jateng, pada rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh DPW Riau menyimpulkan bahwa mereka lebih memilih Anies Baswedan sebagai tokoh yang akan didukung maju dalam pilpres 2024 nanti.
Hal itu ditanggapi baik oleh Rocky karena menurutnya memilih Anies Baswedan untuk maju menjadi calon presiden dinilai lebih otentik. Meskipun begitu, Rocky menyayangkan ketua umum PAN yang tidak mencalonkan dirinya sendiri.
"Ketuanya sendiri takut untuk maju, lebih memilih dapat uang. Apa poinnya kalau ketua umum bikin koalisi untuk cari orang lain, buat apa bikin partai? Bukannya ketum nya yang maju gitu," ujar Rocky.***
