Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Prabowo Subianto selalu unggul dalam simulasi head to head calon presiden RI. Menteri Pertahanan RI itu bisa mengungguli Puan Maharani, Anies Baswedan, bahkan Ganjar Pranowo.
Tidak hanya itu, elektabilitas Ketum Partai Gerindra itupun menanjak mengungguli lawan-lawannya seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Meningkatnya elektabilitas Prabowo Subianto ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh MIPOS atau Merdeka Institute for Public Opinion Survei.
Dalam survei itu, sebanyak 32,4 persen responden menyatakan akan memilih Prabowo Subianto jika pilpres dilaksanakan saat ini. Hasil ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan survei yang sama pada Agustus lalu.
Di bulan Agustus, survei masih menunjukkan angka 28,2 persen ketika responden ditanya akan memilih siapa jika pilpres dilaksanakan saat ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Suara Politik Publik (SPP), Asrudin Anwar, mengatakan jika walaupun Pilpres masih 15 bulan lagi, parpol sudah mulai menunjukkan siapa yang akan dicalonkan sebagai capres. Dari Gerindra, tentu saja Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Ketum.
Menariknya, menurut temuan survei yang dilakukan SPP, Prabowo Subianto selalu bisa mengungguli siapapun lawannya jika dilakukan simulasi head to head.
Nama-nama lain yang juga mulai digadang-gadang akan maju sebagai capres adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Puan Maharani, Ridwan Kamil, serta Airlangga Hartanto.
“Bila dilihat dari sisi euforia dukungan pemilih, biasanya Prabowo selalu menang lawan siapapun jika yang maju berkontestasi hanya ada dua nama capres,” ungkap Azwar, Jumat, 2 Desember 2022.
Dirinya kemudian menunjukkan hasil survei untuk simulai dua nama capres. Selanjutnya ia menyebutkan kalau Prabowo ditandingkan dengan Ganjar, maka akan ada perlawanan sengit karena selisihnya tidak jauh.
“Prabowo dapat 39,3 persen, Ganjar 30,4 persen. Tidak tahu, tidak jawab, rahasia 30,3 persen,” ujarnya.
Hasil yang sama juga diperlihatkan ketika disandingkan dengan nama-nama lain dimana Prabowo selalu unggul.
Menurut analisa berdasarkan hasil survei, Azhar bisa menyimpulkan jika ada pengaruh pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Apa yang dikatakan Presiden Jokowi dianggap sebagai dukungan untuk Prabowo agar maju sebagai capres.
Selain itu, ada juga keinginan publik untuk memberikan kesempatan lagi bagi Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Pasalnya, Prabowo sudah tiga kali nyapres yaitu pada tahun 2009, 2014, dan 2019.
“Dengan modalitas politik ini, memori politik publik tentu akan tertuju pada Prabowo,” kata Azhar.
Selanjutnya, Azhar berpendapat jika Gerinda sudah pasti akan mencalonkan Prabowo sebagai capres. Dengan Gerinda mengambil langkah lebih dulu, partai berlambang burung garuda ini diuntungkan secara politik.
Itu sebabnya, Azhar juga berbendapat jika Prabowo dan Gerindra hanya perlu menjaga serta meningkatkan tren positif elektabilitas.
Menurutnya, sosialisasi politik yang memiliki nilai political efficacy bisa memperluas kepercayaan publik.
Adapun survei SPP dilakukan pada periode 14-21 November 2022 di 34 provinsi menggunakan metode multistage random sampling kepada 1.200 responden.
Hasil survei ini sedikit banyak bisa memberikan gambaran bagaimana persepsi masyarakat terhadap nama-nama yang sekarang digadang-gadang jadi capres.***
Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun
