Erick mengakui bahwa ada beberapa partai politik yang mendukung dirinya untuk menjadi capres atau cawapres, contohnya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional mendukung atas Erick Thohir menjadi cawapres pada Pemilu 2024.
Agustino menyampaikan, dengan Pileg dan Pilpres tahun 2024, yang berbeda dengan sebelumnya, maka dari itu Pileg dan Pilpres tahun 2024, maka saat ini parpol telah menghitung kemenangan kontestasi.
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dinilai memiliki kepercayaan diri, memiliki karakter kepemimpinan yang dapat merangkul banyak orang atau solidarity maker, sedangkan Anies Baswedan memiliki karakter teknokrasi.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Kepala BNPT Komjen Pol, Boy Rafli Himbau Masyarakat Waspadai Intoleransi
Karakter kemimpinan solidarity maker dan teknokrasi diduga tidak cukup untuk menang di Pilpres 2024. Pemimpin Indonesia yang akan datang dituntut harus memiliki kemampuan dengan dunia Internasional.
“Terlebih lagi adanya ancaman resesi ekonomi global pada tahun 2023. Sehingga pemimpin Inonesia akan memiliki jaringan bisnis dan mengetahui seluk beluk perdagangan Internasional”, ujar Agustino.
Tetapi sampai pada saat ini belum ada kejelasan dari Erick Thohir tentang pilihannya menjadi cawapres atau tidak, mari kita simak pertunjukan politik menuju pemilu 2024 di Indonesia.***