Profil dan Biografi Yenny Wahid, Pengabdian pada Ayah, Bangsa dan Negara

- 5 Oktober 2022, 18:57 WIB
Profil dan Biografi Yenny Wahid, Pengabdian pada Ayah, Bangsa dan Negara
Profil dan Biografi Yenny Wahid, Pengabdian pada Ayah, Bangsa dan Negara /tangkapanlayar/rm.id

INFOTEMANGGUNG.COM - Profil dan biografi Yenny Wahid merupakan potret regenerasi kiprah politik Gus Dur, ayahnya. Lahir di Jombang pada 29 Oktober 1974, Yenny yang nama aslinya Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ialah putri kedua pasangan Gus Dur- Sinta Nuriyah.

Yenny adalah lulusan jurusan desain dan komunikasi visual  Universitas Trisakti. Yenny memiliki satu kakak Alisa dan dua adik perempuan: Anitta dan Inayah.

Besar dalam lingkungan Nahdatul Ulama, pola pikir Yenny tidak jauh dengan ayahnya menganut aliran Islam moderat yang menghargai pluralisme dan pembawa damai.

Baca Juga: Apakah Puan Memiliki Anak? Ternyata Ini Jawaban Mengapa Keluarga Puan Jarang Terlihat

Profil dan biografi Yenny Wahid setelah kuliah ia sebagai reporter di Timor Timur, provinsi termuda di Indonesia dengan banyak kekerasan militer dan Aceh. Yenny menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald serta The Age dari Melbourne pada 1997 sampai 1999.

Ketika banyak jurnalis keluar dari Timor Timur, Yenny bertahan dan tetap melakukan tugasnya. Ia pernah balik ke Jakarta sesudah mendapat perlakuan kasar dari militer, namun seminggu kemudian ia kembali ke sana.

Di profil dan biografi Yenny Wahid ia tercatat penghargaan mendapatkan penghargaan The Walkleys, Australia`s Premier Journalistic Award untuk karya jurnalisnya.

Saat Gus Dur terpilih menjadi Presiden RI ke-4, Yenny  menelepon kantornya dan berkata kepada pimpinannya bahwa ia tak dapat pergi ke kantor karena ayahnya terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Baca Juga: Inilah Daftar Menu Es Teh Indonesia yang Lagi Viral Saat Ini

Sejak saat itu, Yenny mendampingi kemanapun Gus Dur pergi, menggantikan ibunya yang sakit. Yenny mengaku mendampingi ayahnya tidaklah mudah.

Setelah Gus Dur tidak menjadi presiden, Yenny menjalani studi S2 di Harvard Kennedy School of Government dengan beasiswa Mason. Ia kembali ke tanah air pada tahun 2004 dan menjabat sebagai direktur Wahid Institute yang baru saja didirikan.

Pada profil dan biografi Yenny Wahid ia tercatat pernah menjadi staf khusus bidang Komunikasi Politik di pemerintahan Presiden SBY. Yenny mendapat pengalaman politik saat mengikuti SBY ke berbagai hajatan.

Ini menandai regenerasi keluarga Ciganjur ini menyusul regenerasi serupa yang dilakukan keluarga Megawati Soekarnoputri yang  mengajak putrinya, Puan Maharani bersafari politik.

Yenny kemudian menjabat sebagai Sekjen DPP PKB sejak tahun 2006. Ia menikah dengan Dhorir Farisi pada tanggal 15 Oktober 2009. Putri mereka Malica Aurora Madhura lahir pada tanggal 13 Agustus 2010.

The Wahid Institute diharapkan  meneruskan perjuangan Gus Dur. Institut yang dipimpin Yenny  ini ialah sebuah lembaga kajian Islam dan kebudayaan .

Baca Juga: PSI Mendeklarasikan 'Kombinasi Terbaik' Ganjar Yenny, Grace: Sosok yang Paling Pas

Diketahui dari profil dan biografi Yenny Wahid, program The Wahid Institute  antara lain mengkampanyekan Islam moderat yang merangkul pluralitas dan demokrasi disamping  program pendidikan bagi para kyai muda di desa.***

Editor: Septyna Feby


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah