Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Harga BBM di Indonesia naik saat harga minyak dunia anjlok. Alasannya karena subsidi BBM di APBN membengkak karena harga yang dipatok sudah tidak sesuai patokan awal. Subsidi itu dinilai salah sasaran karena menguntungkan golongan kaya. Lantas mengapa sih BBM mesti disubsisdi?
Subsidi ialah upaya yang dilakukan negara untuk menjaga supaya kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Jadi subsidi dilakukan karena negara ingin melindungi masyarakatnya. Untuk jangka pendek upaya seperti ini akan membantu negara tetap survive.
Beberapa negara juga melakukan subsidi dengan cara yang berlainan. Contoh Jerman yang mau menghidupkan lagi pembangkit listrik dengan tenaga batu bara untuk mengantisipasi musim dingin yang akan segera dimasukinya.
Jika Jerman tidak memiliki pasokan gas, maka negara sulit memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakatnya. Amerika Serikat berencana merilis cadangan minyak juga melindungi masyarakatnya.
Baca Juga: Jawaban Soal Buku Pelajaran Menurut Bentuknya Termasuk Jenis Sumber Sejarah Yaitu
Di Indonesia mengapa sih BBM mesti disubsisdi, ini juga upaya melindungi masyarakat. Ini upaya menjaga agar harga tidak terlalu cepat naik. Fenomena yang terjadi belakangan ini adalah kenaikan harga.
Kenaikan harga jangka pendek masih bisa diterima. Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan jangka menengah dan menjadi transisi menuju green economy. Pada konteks ini pemerintah tidak akan melupakan pembangunan jangka menengah dan panjang.
Berbicara mengenai rencana jangka panjang melibatkan infrastruktur, baik jangka pendek dan jangka panjang. Kebutuhan infrastruktur Indonesia jangka panjang mesti tetap dibicarakan, dicari terobosannya. Masalah infrastruktur ini salah satunya adalah bidang pembiayaannya termasuk risiko yang muncul dari pembiayaan infrastruktur.
Menjawab pertanyaan mengapa sih BBM mesti disubsisdi,di Indonesia anggaran subsidi dan kompensasi yang meningkat memang berpusat pada subsidi dan kompensasi energi. Hingga akhir tahun angka subsidi meningkat di atas 280 triliun.Ini melebihi target belanja subsidi di APBN di awal tahun yaitu 207 triliun.
Kenaikan subsidi paling tinggi ada di anggaran belanja listrik dan BBM. Menghadapi masalah klasik ini pengembangan energi alternatif sangatlah diperlukan. Hanya menunggu keseriusan pemerintah menggarap energi alternatif ini.
"Banyak energi alternatif yang dapat dikembangkan Indonesia. Matahari, angin, panas bumi dan air. Semua berpotensi menjadi energi baru serta terbarukan, ujar Victor Wirawan, pemerhati energi, seperti dikutip Info Temanggung.com dari Antara.
Jadi mengapa sih BBM mesti disubsisdi? Mengapa pemerintah tidak segera menjadi jalan keluar lain menghindari persoalan klasik, keributan setiapkali BBM naik? Energi baru harus digarap dengan serius, kalau tidak ingin masalah yang sama ini, jebolnya APBN, terus berulang.***
