Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Nama Anies Baswedan kembali hangat diperbincangkan setelah muncul cuitan dari pemilik Lembaga survei SMRC, Saiful Mujani.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadi Saiful Mujani @saiful_mujani, menyinggung mengenai masalah gubernur yang rela makan babi demi menjadi presiden.
Dalam cuitan yang lain, Saiful Mujani juga menyampaikan untuk jangan mudah percaya kepada para politisi. Melihat cuitan yang kontroversial tersebut, pengamat politik, Rocky Gerung turut memberikan komentarnya.
Baca Juga: Duet Pemersatu Bangsa Anies-Ganjar Sulit Diwujudkan, PDIP Lebih Dukung Puan
“Ya sekarang orang disuruh milih. Percaya politisi atau percaya polster? Sama-sama tukang bohong,” ujar Rocky yang dikutip dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.
Meskipun dalam cuitan yang diunggah Saiful Mujani tidak menyebutkan nama gubernur yang dimaksud, namun warganet ramai menduga bahwa cuitan tersebut ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lebih lanjut Rocky menjelaskan bahwa ungkapan Saiful Mujani tersebut hampir sama dengan kemarahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Ganjar Pranowo pada Rakernas II PDIP.
Baca Juga: Nasdem Ajukan Ganjar Sebagai Capres 2024, Puan: Ya, Silahkan Saja
“Itu frasa yang terbit setara dengan kemarahan ibu mega saat menghajar ganjar,” kata Rocky.
Rocky juga menyampaikan bahwa munculnya cuitan kontroversial dari Saiful Mujani ini merupakan masalah bisnis yang dikaitkan dengan kejengkelan karena adanya saling sikut dan kesemrawutan di antara Lembaga survei.
Sebab belakangan ini muncul pula isu mengenai kedekatan Anies Baswedan dengan oligarki melalui Sunny Tanuwidjaja. Sebab Sunny Tanuwidjaja dianggap sebagai jembatan dengan pihak-pihak oligarki.
Baca Juga: Memiliki Elektabilitas Calon Presiden yang Tinggi, Anies Baswedan Ungguli Prabowo dan Ganjar
Sebelumnya Sunny Tanuwidjaja juga pernah menjadi salah satu peneliti di Lembaga survei CSIS. Hal tersebut menimbulkan opini bahwa anies sudah diasuh oleh Lembaga survei lain.
“Kesimpulan orang, Anies berarti sudah diasuh oleh polster lain semacam CSIS misalnya yang memang secara ideologis harusnya berseberangan dengan Anies. Sebab Anies dianggap 212 identiknya, sementara CSIS identik dengan katolik, komunitas Cina konglomerat dan sebagainya. Kan kita tahu peta itu, jadi mungkin karena itu ada bisnis yang juga terganggu di antara para polster,” jelas Rocky.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Muncul Duet Prabowo-Puan Sebagai Bakal Capres-Cawapres
Menurut Rocky berubahnya peta bisnis di antara para Lembaga survei inilah yang memicu kemarahan Saiful Mujani hingga menimbulkan cuitan yang kontroversial di media sosial.
“Pak Sunny yang biasanya jadi sponsor finansial atau bridger jadi jembatan dengan yang kita tahu disebut dengan oligarki akhirnya pindah ke pak Anies. Jadi semua variabel berubah akhirnya, itu yang memicu kejengkelan. Kenapa? Ya, bisnisnya berubah. Peta bisnis politik berubah kan, berarti juga dana-dana pesanan oligarki juga berubah ke surveyor,” kata Rocky. ***
