“Begitu pintu ibu Mega ditutup untuk partai-partai yang dia sebutkan maka pintu Gerindra menjadi terbuka untuk partai yang lain,” ujar Rocky.
Lebih lanjut Rocky juga menyampaikan bahwa pernyataan mengenai koalisi yang disampaikan PDIP tersebut justru memperkuat kemungkinan PKS, Nasdem dan Demokrat melakukan koalisi.
“Yang menjadi menarik adalah menyebutkan Demokrat dan Demokrat justru menjadi final, menganggap ya sudah kalau begitu tidak mungkin ada pembicaraan dengan ibu Mega dan ibu Mega pun menyebut, oh ya Nasdem juga itu masih ditimbang-timbang, itu memperkuat justru kemungkinan Nasdem dan Demokrat dan PKS untuk membuat blok baru kan, jadi disitu jebakannya,” jelas Rocky.
Baca Juga: Anies Baswedan Capres 2024, Rico Marbun: Parpol Pendukungnya Serius Tidak?
Rocky juga menyampaikan bahwa keputusan yang diambil oleh PDIP ini cukup berantakan. Keputusan yang diambil oleh PDIP dalam memproteksi diri untuk melakukan koalisi dengan beberapa partai ini menurutnya karena adanya masalah personal dari Megawati dengan partai-partai tersebut di masa lalu.
“Semua soal akhirnya jadi soal personal. Itu yang mau kita terangkan bahwa demokrasi kita bertumpu bukan pada kedewasaan institusi tetapi kepada dendam-dendam yang tersembunyi,” ujar Rocky.***