Update Erupsi Gunung Anak Krakatau Juni 2022

- 13 Juni 2022, 15:37 WIB
Gunung Anak Krakatau kembali memuntahkan abunya kemarin Rabu 8 Juni 2022. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada siang hari pukul 13.04
Gunung Anak Krakatau kembali memuntahkan abunya kemarin Rabu 8 Juni 2022. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada siang hari pukul 13.04 /

InfoTemanggung.com - Gunung Anak Krakatau dikabarkan kembali mengeluarkan tanda-tanda erupsi pada Rabu, 8 Juni 2022. Kini Kementrian ESDM menetapkan statusnya siaga.

Kolom abu yang terlihat berwarna kelabu dengan ketebalan lumayan melaju ke arah selatan tepat pukul 01.40 dini hari. Erupsi Gunung Anak Krakatau terekam pada seismograf dengan simpangan paling besar 50 mili meter dalam tempo 75 detik.

"Tinggi kolom yang isinya abu teramati kurang lebih lima ratus meter dihitung dari puncak, atau kurang lebih 657 meter dihitung daridari permukaan laut," tulis keterangan resmi PVMBG Kementrian ESDM lewat website Magma Indonesia seperti dikutip oleh InfoTemanggung.com.

Baca Juga: Breaking News: Skema Pemulangan Jenazah Eril Anak Ridwan Kamil Ke tanah Air

Gunung Anak Krakatau telah keluar kembali dari dalam laut (Selat Sunda) karena desakan magma dari kawah Kaldera yang aktif sesudah letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883. Gunung Anak Krakatau yang aktivitas vukaniknya aktif ini memang masih bertumbuh hingga kini.

Sebelum berwarna kelabu, pada pukul 11:59 WIB,  kolom abu dengan tinggi sama terlihat berwarna putih. Lambat laun kolom abu berubah warna jadi kelabu. Intensitas tebal saat ini melaju pada arah barat daya. Erupsi beramplitudo 55 mm maksimalnya dan temponya 131 detik.

Penyebab utama letusan maha dahsyat Gunung Krakatau di tahun 1883 ialah ledakan dahsyat yang merupakan aktivitas gunung berapi yang terjadi di dalam gunung itu sendiri.

Baca Juga: Jadwal SKB BUMN 2022 di Depan Mata, Segera Lakukan Persiapan!

Sesudah letusan dahsyat Gunung Krakatau, di bumi belahan utara suhu rata-rata musim panas turun sampai 1,2°C. Bertahun-tahun sejak itu cuaca kacau. Suhu masih tidak normal sampai tahun 1888. Curah hujan di daerah California pun meningkat.

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: magma.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah