Luasnya Cuma 35.9 Km², Inilah 7 Kecamatan Tersempit di Kabupaten Malang, Kepanjen Nomor Berapa?

15 Oktober 2023, 03:00 WIB
Kecamatan Tersempit di Kabupaten Malang /google maps/

INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam wilayah Kabupaten Malang, terdapat sebuah kecamatan yang patut mendapat perhatian khusus karena keunikan yang dimilikinya.

Kecamatan tersempit ini telah menjadi sorotan, bukan hanya karena ukurannya yang terbatas, tetapi juga karena pesona alam dan budayanya yang luar biasa.

Meskipun wilayahnya tidak luas, kecamatan ini memiliki kekayaan alam yang memukau, dengan perbukitan yang hijau dan sungai-sungai yang mengalir dengan indah.

Baca Juga: Luasnya Cuma 37.59 Km², Inilah 7 Kecamatan Tersempit di Kabupaten Purworejo, No 7 Miliki Potensi Ekonomi Unik

Keindahan alam yang dimiliki kecamatan ini telah menjadi daya tarik bagi warga setempat dan wisatawan yang datang menjelajah.

Selain itu, kekayaan budayanya yang diwariskan dari generasi ke generasi merupakan cerminan dari semangat dan dedikasi masyarakat untuk melestarikan akar budaya mereka.

Artikel ini akan membawa kita untuk mengeksplorasi pesona dan potensi yang ada di kecamatan tersempit di Kabupaten Malang.

Meskipun ukurannya mungkin kecil, kecamatan ini membuktikan bahwa dalam keterbatasan, terdapat kekayaan yang tak terukur.

1. Sumberpucung

Kecamatan Sumberpucung merupakan salah satu kecamatan tersempit di Kabupaten Malang, dengan luas wilayah sekitar 35.9 kilometer persegi.

Wilayah ini terletak di bagian selatan Kabupaten Malang dan berbatasan dengan Kabupaten Lumajang.

Mata pencaharian penduduk Sumberpucung didukung oleh pertanian, terutama tanaman pangan seperti padi, jagung, dan palawija.

Selain itu, perkebunan dan peternakan juga menjadi sektor ekonomi yang penting di kecamatan ini.

Sumberpucung memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut berkat keindahan alamnya.

2. Pakisaji

Kecamatan Pakisaji memiliki luas wilayah sekitar 38.41 kilometer persegi dan terletak di sebelah utara pusat Kota Malang.

Pertanian, terutama tanaman pangan dan perkebunan, menjadi pilar ekonomi masyarakat Pakisaji. Tanaman padi, jagung, kopi, dan tebu ditanam secara luas di sini.

Selain pertanian, sektor perdagangan dan industri kecil juga berkembang di kecamatan ini. Potensi pariwisata juga ada berkat keindahan alam dan beberapa objek wisata yang terdapat di Pakisaji.

3. Kromengan

Kecamatan Kromengan memiliki luas wilayah sekitar 38.63 kilometer persegi dan terletak di sebelah timur pusat Kota Malang.

Sama seperti kecamatan lainnya di Kabupaten Malang, pertanian adalah tulang punggung ekonomi masyarakat Kromengan.

Tanaman pangan seperti padi, jagung, dan palawija tumbuh subur di sini, dan perkebunan seperti kopi juga mendukung mata pencaharian penduduk.

Di samping pertanian, terdapat sektor industri dan perdagangan yang berkembang di kecamatan ini. Potensi pariwisata juga ada di Kromengan dengan keindahan alamnya.

4. Tajinan

Kecamatan Tajinan memiliki luas wilayah sekitar 40.11 kilometer persegi dan terletak di sebelah tenggara pusat Kota Malang.

Pertanian, terutama tanaman pangan dan perkebunan, menjadi sektor utama perekonomian masyarakat Tajinan.

Tanaman padi, jagung, kopi, dan kakao tumbuh di lahan pertanian, sementara kopi adalah salah satu komoditas unggulan di kecamatan ini. Selain pertanian, industri dan perdagangan kecil juga berperan dalam menghasilkan pendapatan.

Tajinan memiliki potensi wisata yang perlu ditingkatkan berkat keindahan alamnya dan berbagai atraksi wisata.

5. Dau

Kecamatan Dau memiliki luas wilayah sekitar 41.96 kilometer persegi dan terletak di sebelah timur pusat Kota Malang. Pertanian adalah sektor utama yang mendukung perekonomian masyarakat Dau.

Tanaman pangan seperti padi, jagung, dan palawija tumbuh subur di lahan pertanian, dan beberapa peternakan juga ada di kecamatan ini.

Selain itu, sektor industri dan perdagangan juga berkembang, memberikan kontribusi pada perekonomian lokal.

Baca Juga: Luasnya Hanya 22.44 Km², Ini 7 Kecamatan Tersempit di Kabupaten Magelang, No 1 Ternyata Bukan Muntilan

Dau juga memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti air terjun dan pemandian alam.

6. Pagelaran

Kecamatan Pagelaran memiliki luas wilayah sekitar 45.83 kilometer persegi dan terletak di sebelah tenggara pusat Kota Malang.

Pertanian adalah mata pencaharian utama penduduk Pagelaran, dengan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan palawija yang ditanam secara luas. Perkebunan, terutama tanaman kopi, juga menjadi bagian penting dalam ekonomi lokal. Selain

pertanian, sektor perdagangan dan industri kecil ikut memperkaya perekonomian masyarakat. Potensi pariwisata di Pagelaran dapat ditingkatkan, mengingat keindahan alam dan berbagai atraksi yang ada.

7. Kepanjen

Kecamatan Kepanjen adalah salah satu kecamatan tersempit di Kabupaten Malang, dengan luas wilayah sekitar 46.25 kilometer persegi. Kecamatan ini terletak di sebelah timur Kota Malang.

Pertanian dan perkebunan adalah sektor utama dalam ekonomi masyarakat Kepanjen. Tanaman padi, jagung, kopi, dan cengkeh tumbuh di lahan pertanian, sementara tanaman perkebunan seperti tebu juga mendukung mata pencaharian penduduk.

Selain sektor pertanian, industri dan perdagangan juga memainkan peran dalam perekonomian Kepanjen. Potensi pariwisata alam dan budaya juga ada di kecamatan ini yang dapat digali lebih lanjut.

Sebagai penutup, kecamatan tersempit di Kabupaten Malang telah mengajarkan kita bahwa keindahan dan kekayaan suatu tempat tidak selalu sejalan dengan luas geografisnya.

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi potensi dan pesona yang tersimpan di kecamatan ini, yang jauh melampaui batasan ukurannya yang terbatas.

Pesona alam yang memikat dan warisan budaya yang berharga adalah bukti dari semangat dan cinta masyarakat setempat terhadap akar budaya mereka.

Keindahan alam dan budaya yang dijaga dengan cermat di kecamatan ini adalah sumber inspirasi yang mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan merawat setiap sudut tanah air kita, tanpa memandang ukuran wilayahnya. Dalam segala keterbatasan, terdapat kekayaan yang patut dijaga dan dilestarikan.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: BPS

Tags

Terkini

Terpopuler