Mengenal Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Tradisional Khas Suku Banjar

4 Januari 2023, 10:54 WIB
Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Tradisional Khas Suku Banjar (ilustrasi) /pexels.com / Deden Alifa/

INFOTEMANGGUNG.COM - Rumah Bubungan Tinggi adalah salah satu rumah khas suku Banjar yang berada di provinsi Kalimantan Selatan. Sebagian besar warga suku Banjar mendiami wilayah kalimantan bagian selatan, namun sebagian lainnya bertempat di Malaysia dan provinsi lain di Kalimantan.

Rumah Bubungan Tinggi sudah ditemukan sejak lama, terbukti dengan adanya tulisan dalam arsip belanda yang menyatakan bahwa rumah Bubungan Tinggi merupakan yang tertua di Kalimantan Selatan. Dikisahkan pada jaman dahulu, rumah ini adalah rumah pilihan yang dijadikan kediaman Sultan Banjar.

Konsep rumah Bubungan Tinggi adalah rumah panggung berbahan dasar kayu khusus khas Kalimantan, kayu Ulin. Dengan menggunakan bahan kayu tersebut, membuat rumah Bubungan Tinggi tahan hingga ratusan tahun.

 

Baca Juga: Pendapat Ki Hadjar Dewantara (KHD) Tentang Pendidikan yang Memerdekakan

Bagian atas rumah Bubungan tinggi memiliki berbagai motif hias yang beragam dan menggambarkan makna dan filosofis yang unik tentang kehidupan.

Motif tersebut dapat berupa ukiran binatang. Selain mempunyai motif ukiran binatang yang disamarkan, seperti motif burung dan naga, rumah Bubungan Tinggi juga mempunyai bentuk-bentuk ornamen berupa ukiran bermotif floral.

Terdapat ukiran burung Enggang dan ukiran Naga yang menggambarkan alam atas dan alam bawah. Ukiran burung Enggang terdapat di bagian ujung atap rumah, sedangkan Naga dibagian penampih, terletak diujung bagian bawah papan yang mengelilingi rumah.

Dalam suku Banjar, ukiran-ukiran tersebut disamarkan secara sengaja, dengan alasan bahwa dalam agama Islam, seseorang tidak boleh menggambar atau mengukir makhluk yang bernyawa dengan jelas.

Wujud rumah Bubungan Tinggi dengan konsep rumah panggung mempunyai filosofi pohon kehidupan, yang memiliki makna harus ada keseimbangan dan keharmonisan antar manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Raja Terakhir Kerajaan Banjar Adalah

Bagian lantai rumah terhalang oleh tiang-tiang penyangga sebagai penopang agar tidak langsung menempel ke tanah. Jarak antara tanah dan lantai sekitar 2 meter dengan perkiraan agar anak tangga yang dimiliki rumah tersebut harus selalu ganjil.

Penggunaan kayu Ulin sebagai bahan dasar pembuatan rumah Bubungan Tinggi didasarkan pada sifat kayu Ulin yang tahan air.

Dahulu rumah jenis ini tidak memerlukan cat. Warnanya akan sesuai dengan kayu Ulin yang digunakan, biasanya berwarna coklat kekuningan dan seiring waktu warnanya berubah menjadi  coklat kehitaman.

Rumah Bubungan Tinggi memang sudah jarang ditemukan pada zaman sekarang, namun sebagian bangunan pemerintah masih menggunakan konsep dari rumah Bubungan Tinggi tersebut, meskipun sudah di modifikasi dengan penggunaan beton dan cat.

Terkenal sebagai rumah khas suku Banjar, rumah Bubungan Tinggi juga erat dengan kebudayaannya. Terbukti, terdapat ukiran seni khas suku Banjar di dalam rumah tersebut.Dilansir dari Kemdikbud, rumah Bubungan Tinggi juga keran dijadikan sebagai tempat pementasan wayang kulit khas suku Banjar.

Suku Banjar terkenal kental dengan kebudayaan sungainya, antara lain sebagai sarana transportasi hingga kebutuhan minum harian. Oleh karena itu, ketika membangun rumah Bubungan Tinggi, suku Banjar akan mengarahkan rumahnya ke arah sungai.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler