Megawati Soekarnoputri Berpesan Kader PDIP Jangan Lupa Pada Rakyat Setelah Menjabat, Ini Kader Tertempelak

4 Desember 2022, 09:17 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang tahun ke-61, dirayakan bersamaan acara Haul Bung Karno, potongan tumpeng pertama ia berikan untuk Megawati. /Dok PDIP

INFOTEMANGGUNG.COM - Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpesan pada semua anggota serta kader partainya, terutama untuk yang sedang menjabat, agar tidak lupa pada rakyat. 

Menurut Megawati Soekarnoputri lewat pesan yang disampaikan Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, turun ke bawah dan menggerakkan perekonomian rakyat jauh lebih penting. 

"Pesan Bu Mega hindari sikap lupa kepada rakyat saat sudah menjabat. Teruslah melakukan pergerakan turun ke bawah," ujar Hasto Kristiyanto pada Sabtu, 3 Desember 2022 seperti dikutip INFOTEMANGGUNG.COM dari Antara. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Susun Skema Investasi Murah Dibalik Ejekan Murahnya UMR Jateng

Pesan Megawati Soekarnoputri itu disampaikan Hasto di Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Kalimantan Selatan di Banjarmasin. 

"Politik pemberdayaan, bukan politik mobilisasi. Apalagi, dengan upahan. Turun ke bawah. Kalau anggota dewan tidak pernah turun ke bawah, jangan pernah jadi anggota dewan lagi. Ini kultur di PDI Perjuangan," lanjut Hasto. 

Sekjen PDIP mengatakan budaya turun ke bawah sejalan dengan ideologi partai yaitu membela kepentingan rakyat kecil dan rakyat miskin. Oleh sebab itu, PDIP mendorong semua kader untuk bergerak ke desa. 

"Kami sadar betapa pentingnya membangun desa dengan turun ke bawah. Dari desa, kita bangun kemajuan Indonesia Raya. Jadikan desa sebagai pusat dedication of life kita dalam menyejahterakan rakyat," tutur Hasto. 

Mantan anggota DPR ini menyatakan bahwa turun ke bawah untuk menggerakkan perekonomian rakyat ini jauh lebih penting dari membicarakan gimik politik tentang isu Pilpres 2024. 

"Turun ke bawah dan menggerakkan perekonomian rakyat jauh lebih penting daripada berbicara uang memanaskan politik nasional terkait dengan isu capres/cawapres," ujar Hasto. 

Tidak lain tidak bukan persoalan capres/cawapres di PDIP ialah ranah kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo Paling Kuat dan CenderungTerus Menanjak, Ini Analisisnya

Tidak urung pesan Ketua umum PDIP mengingatkan publik akan kehebohan Ketua DPR Puan Maharani yang tidak lain adalah putri kandung Megawati yang merayakan ulang tahun di rapat paripurna DPR saat masa buruh berunjuk rasa karena kenaikan harga BBM. 

Joko Priyoski selaku Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi sempat melaporkan Puan Maharani ke MKD sebab video perayaan ulang tahun viral disaat masa buruh unjuk rasa. 

Joko mengkritik sikap Puan yang bukannya menemui massa yang berdemo dan memperjuangkan aspirasi mereka, tetapi malah merayakan ulang tahun di Rapat Paripurna DPR. 

Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi juga menyayangkan sikap Puan yang belum bersuara mengenai kenaikan harga BBM, berbeda saat Puan menangis saat harga BBM naik saat pemerintahan Presiden SBY. 

Joko berharap laporan yang dilakukannya jadi kritik diri bagi Puan Maharani. Ia berharap DPR memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan jadi tempat bersenang-senang. 

Baca Juga: Puan Maharani itu Anaknya Siapa? Hendri Satrio: Ia Anak Ideologis PDIP

"Saya kira tidak ada satu kode etik yang dilanggar. Karena sifatnya spontanitas dan Mbak Puan juga tidak mengharapkan dengan situasi itu," ujar Junimart Girsang, Wakil Ketua Komisi II DPR RI yang juga anggota PDIP seperti dikutip INFOTEMANGGUNG.COM dari Antara. 

Perkataan Junimart Girsang ini menanggapi dilaporkannya Puan Maharani ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada 12 September 2022 lalu oleh Joko Priyoski. 

Jadi semua anggota PDIP terutama yang sedang menjabat hendaknya mengingat pesan Megawati Soekarnoputri agar tidak lupa pada rakyat. Hal ini penting supaya tidak ada seorangpun kader PDIP yang tertempelak pesan Ketua Umumnya.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler