Sepuluh mata uang terendah di dunia, seperti Rial Iran, Dong Vietnam, dan Rupiah Indonesia, menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi daya beli dan stabilitas ekonomi negara-negara tersebut.
Faktor-faktor seperti inflasi tinggi, ketidakstabilan politik, dan kelemahan ekonomi telah berkontribusi pada kelemahan nilai mata uang tersebut.
Meskipun nilai tukar yang rendah bisa menjadi tantangan bagi negara terkait, hal ini juga mencerminkan dinamika ekonomi yang kompleks dan seringkali menjadi refleksi dari masalah yang harus diatasi.***