10 Negara Dengan Mata Uang Terendah di Dunia, Yuk Cek Rupiah Urutan Berapa

- 6 Juli 2023, 11:01 WIB
10 Negara Dengan Mata Uang Terendah di Dunia, Yuk Cek Rupiah Urutan Berapa
10 Negara Dengan Mata Uang Terendah di Dunia, Yuk Cek Rupiah Urutan Berapa /Pexels.com / Sergei Starostin/

3. Leone Sierra Leone (1 USD = 19,750 SLL)

Leone Sierra Leone memiliki nilai tukar yang rendah. Negara ini menghadapi tantangan ekonomi, termasuk inflasi tinggi dan ketidakstabilan ekonomi.

4. Kip Laos (1 USD = 19,195 LAK)

Kip Laos adalah mata uang dengan nilai rendah. Laos menghadapi masalah inflasi dan ketidakstabilan ekonomi yang berdampak pada nilai tukar kip.

Baca Juga: Mengenal Politik Apartheid: Sistem Politik Pemisahan Rasial di Afrika Selatan dan Perlawanannya

5. Rupiah Indonesia (1 USD = 15,057 IDR)

Rupiah Indonesia adalah mata uang dengan nilai terendah. Inflasi, ketidakstabilan politik, dan ketidakpastian ekonomi telah mempengaruhi nilai rupiah.

6. Som Uzbekistan (1 USD = 11,561 UZS)

Som Uzbekistan memiliki nilai tukar yang rendah. Uzbekistan menghadapi tantangan seperti inflasi tinggi dan keterbatasan investasi asing, yang mempengaruhi nilai som.

7. Franc Guinea (1 USD = 8,621 GNF)

Franc Guinea adalah mata uang dengan nilai terendah di Afrika. Ketidakstabilan politik, kelemahan ekonomi, dan masalah korupsi telah berkontribusi pada kelemahan nilai franc Guinea.

8. Guarani Paraguay (1 USD = 7,276 PYG)

Guarani Paraguay adalah mata uang dengan nilai rendah. Faktor-faktor ekonomi, termasuk fluktuasi harga komoditas dan kondisi ekonomi global, dapat mempengaruhi nilai guarani.

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Ini Dia 6 Kota Dengan Tingkat Pendosa Tertinggi Di Dunia, Nomor 4 Beneran Ngga Sih

9. Ariary Madagaskar (1 USD = 4,530 MGA)

Ariary Madagaskar memiliki nilai tukar yang rendah. Madagaskar menghadapi tantangan ekonomi yang meliputi inflasi, ketidakstabilan politik, dan ketidakpastian ekonomi.

10. Shilling Uganda (1 USD = 3,708 UGX)

Shilling Uganda adalah mata uang dengan nilai terendah. Uganda menghadapi inflasi tinggi dan ketidakstabilan ekonomi yang berdampak pada nilai shilling.

Halaman:

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: forbes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah