"Saya kemudian memukulnya dengan pisau yang ada di tangan saya dan saya bisa saja berhenti di sana, tetapi saya tidak tahu apa yang menimpa saya dan saya mulai memukul orang lain juga," kata penikam itu menambahkan.
Baca Juga: Itaewon Halloween Party 2022 Berakhir Mencekam, Ratusan Orang Meninggal Begini Kronologinya
Ia mengatakan bahwa ia merasa sakit dan memutuskan untuk melakukan penikaman itu.
“Jika saya harus menggambarkan perasaan yang saya miliki pada kesempatan itu, itu adalah rasa iri karena orang-orang yang saya pukul baik-baik saja, sementara saya sakit,” ujarnya.
Itulah profil penusuk Pablo Mari, warga Italia yang berusia 46 tahun itu. Keseluruhan, ada lima orang menjadi korban penusukan oleh Andrea Tombollini. Salah satunya bahkan meninggal dunia karena luka fatal.
Pablo Mari yang saat itu bersama istri dan anaknya mengaku masih diselimuti keberuntungan usai masih hidup.***