Mari selamat dan menjalani operasi punggung yang sukses. Dia diperkirakan akan absen selama dua atau tiga bulan ke depan, dengan sekarang tidak ada bahaya bagi hidupnya.
Namun sebanyak 1 orang tewas dalam peristiwa itu.
Pria yang menikam Pablo Mari dan lima orang lainnya di sebuah hypermarket di Milan itu telah mengungkapkan bahwa dia melakukan tindakan itu karena iri belaka.
Mari ditikam dari belakang oleh pria tersebut, yang dikatakan sebagai pasien gangguan jiwa.
Sekarang pria penikam ini telah dituduh melakukan pembunuhan dan dua percobaan pembunuhan dan dia menjalani tindakan pencegahan di bangsal psikiatri rumah sakit San Paolo.
Profil penusuk Pablo Mari bernama Andrea Tombolini dan dia telah diinterogasi selama persidangan baru-baru ini. Terdakwa menyatakan menikam Mari dan korban lainnya karena iri.
Baca Juga: Insiden Paris Baguette Memakan Korban Jiwa, Berikut Kronologinya Sampai Diboikot
Dia menyatakan (melalui La Gazzetta dello Sport):
“Ketika saya melihat bahwa di antara orang-orang ada seorang pemain bola, saya merasa iri, karena dia baik-baik saja dan saya sakit," ucap penikam bernama Andrea Tombolini seperti dikutip dari Onefootball.