Insiden Paris Baguette Memakan Korban Jiwa, Berikut Kronologinya Sampai Diboikot

- 29 Oktober 2022, 14:47 WIB
Insiden Paris Baguette Memakan Korban Jiwa, Berikut Kronologinya Sampai Diboikot
Insiden Paris Baguette Memakan Korban Jiwa, Berikut Kronologinya Sampai Diboikot /Tangkap layar youtube/@leigh lee channel

INFOTEMANGGUNG.COM - Baru-baru ini Paris Baguette yang merupakan salah satu toko roti global di Korea Selatan ramai diperbincangkan karena mendapat boikot dari warga setempat.

Pemboikotan tersebut muncul sebagai lanjutan setelah insiden tragis yang menimpa salah satu karyawan di pabrik pembuatan roti Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi.

Wanita berusia berusia 23 tahun itu ditemukan meninggal dunia pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 setelah alami kecelakaan fatal ketika sedang bekerja.

Baca Juga: Elon Musk Sah Jadi Pemilik Twitter, Langsung Pecat Petingginya, Musk: Sang Burung Sudah Dibebaskan!

Berdasarkan informasi dari channel YouTube Korea Reomit kecelakaan tersebut dilatarbelakangi oleh penggunaan mesin pabrik yang tidak sesuai standar.

Mesin yang bagus seharusnya dilengkapi dengan sistem keamanan yang memungkinkan penghentian jika pintunya sedang dibuka. Misalnya saat hendak memasukkan bahan untuk membuat roti.

Hal itu tidak ada pada mesin yang saat itu dioperasikan oleh korban. Mesin pengaduk saus yang saat itu digunakan oleh korban masih beroperasi ketika sedang dibuka.

Baca Juga: Seorang Karyawan Perempuan Tewas dalam Mesin Pengaduk, Seruan Boikot Paris Baguette Korea Viral!

Hal itulah yang akhirnya menimbulkan kecelakaan nahas tersebut. Korban terseret masuk ke dalam mesin dan mengalami sejumlah luka.

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan bagian tubuh korban yang diperkirakan masuk ke dalam mesin pertama kali adalah tangan kanannya.

Kemudian ketika korban hendak menarik tangannya sambil bergerak menjauh tenaganya kurang sehingga memaksanya tertarik mundur kembali.

Baca Juga: Memaknai Hari Anak Perempuan Sedunia 2022, Our Time Is Now—Our Rights, Our Future

Setelah diperiksa ternyata ada 7 dari total 9 mesin yang tidak layak pakai karena tidak menerapkan standar keamanan.

Ironisnya adalah setelah kejadian tersebut pihak pabrik masih tetap mengoperasikan 2 mesin yang tidak layak pakai tanpa mempertimbangkan adanya kecelakaan lain yang mungkin terjadi.

Hal itulah yang akhirnya menimbulkan rasa geram pada masyarakat sekitar sehingga melakukan boikot pada Paris Baguette.

Semenjak terjadinya tragedi tersebut mulai bermunculan pengakuan-pengakuan lain yang semakin menyudutkan pihak Paris Baguette.

Baca Juga: Jejak Karir Sanna Marin Perdana Menteri Finlandia yang Disorot akibat Skandal Pesta Liar

Hampir semua laporan tersebut berkaitan dengan prosedur keamanan dan keselamatan dari para pekerjanya. Selain itu jobdesc dan jam kerja yang ada juga tidak masuk akal.

Perusahaan sempat beberapa kali menolak permintaan cuti dari karyawannya sehingga dinilai sangat merugikan.

Bahkan seminggu sebelum terjadinya kecelakaan pada wanita 23 tahun tersebut sempat ada kejadian lain di pabrik yang sama.

Tangan pegawai tersebut tersangkut di mesin namun tidak memperoleh penanganan di rumah sakit hanya karena bukan pegawai tetap.

Baca Juga: Kondisi Ratu Elizabeth II dalam Pengawasan Medis, Para Dokter Mengkhawatirkan Kondisinya

Tentunya kejadian-kejadian di atas sangat merugikan bagi pihak Paris Baguette. Citra baik yang dibangun sampai saat ini seakan lenyap karena adanya kasus yang tersebar ke publik.

Akan sulit untuk mengembalikan citra tersebut, terlebih bagi para keluarga korban.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: YouTube Korea Reomit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x