Mengenal Penyakit X Diprediksi Pandemi Baru oleh WHO Virus yang Bisa Bunuh 50 Juta Orang Lebih, Apa Flu Burung

- 20 Maret 2024, 13:14 WIB
Mengenal Penyakit X Diprediksi Pandemi Baru oleh WHO Virus yang Bisa Bunuh 50 Juta Orang Lebih, Apakah Termasuk Flu Burung?
Mengenal Penyakit X Diprediksi Pandemi Baru oleh WHO Virus yang Bisa Bunuh 50 Juta Orang Lebih, Apakah Termasuk Flu Burung? /pexels/victoriaakvarel

Namun sejak tahun 2020, penyakit ini menyebar dengan cepat, tidak hanya secara geografis, menjangkau dari Arktik hingga Antartika dan setiap benua kecuali Oceania, tetapi juga memengaruhi puluhan spesies non-avian.

"Ketika orang bertanya kepada saya apa yang saya pikirkan tentang pandemi berikutnya, saya sering mengatakan bahwa kita sedang berada di tengah-tengahnya - hanya saja menyakitkan banyak spesies lebih dari pada kita," kata Dr. Diana Bell, profesor biologi konservasi di University of East Anglia.

Baca Juga: Reaksi BPOM dalam Menanggapi Imbauan WHO Mengenai Larangan Lemak Trans dalam Makanan di Indonesia

Flu burung mempengaruhi baik burung liar maupun burung domestik. Saya merujuk pada studi yang diterbitkan bulan ini, Dr. Bell mencatat bahwa, sejak 2020, 26 negara telah melaporkan setidaknya 48 spesies mamalia yang telah mati akibat virus ini.

Pada Januari 2024, seekor beruang kutub di Alaska menjadi yang pertama dari jenisnya yang diketahui meninggal akibat penyakit ini.

Namun penyakit ini tidak hanya menyebar ke hewan liar. Mammalia lain, manusia, juga tertular virus.

Antara 1 Januari dan 21 Desember tahun lalu, terdapat 882 kasus flu burung pada manusia di 23 negara, dari jumlah tersebut, 461, atau 52%, berakhir dengan kematian.

"Lebih dari setengah dari kasus fatal ini terjadi di Vietnam, China, Kamboja, dan Laos," kata Dr. Bell.

"Ini mengkhawatirkan bahwa kita sekarang mulai melihat orang-orang meninggal setelah kontak dengan unggas lagi."

Meskipun asal-usul Covid-19 belum dikonfirmasi, salah satu teori utama adalah 'zoonotic spillover' ketika virus berpindah dari hewan yang terinfeksi ke manusia.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x