Diabetes Insipidus Kranial/Sentral: Terjadi akibat kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari, yang menghasilkan dan menyimpan ADH. Penyebabnya dapat beragam, termasuk tumor otak, cedera kepala, atau kelainan genetik.
Diabetes Insipidus Nefrogenik: Terjadi karena ginjal tidak responsif terhadap ADH. Penyebabnya bisa berupa kelainan genetik, efek samping obat-obatan seperti lithium, atau kelainan struktural pada ginjal.
Baca Juga: Memahami Tanda-tanda Kanker Serviks dari Telapak Kaki, Cara Mengetahui Kanker Serviks di Rumah
Diabetes Insipidus Dipsogenik: Terjadi karena gangguan pada sinyal rasa haus dari otak. Ini bisa disebabkan oleh faktor seperti cedera kepala, tumor otak, atau kondisi medis lain yang mempengaruhi fungsi hipotalamus.
Diabetes Insipidus Gestasional: Kondisi ini hanya terjadi pada ibu hamil dan disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
Gejala Diabetes Insipidus
Gejala utama diabetes insipidus meliputi:
-Rasa haus yang berlebihan (polidipsia)
-Buang air kecil dalam jumlah besar (poliuria)
-Urine berwarna pucat atau bening
-Seringnya bangun malam untuk buang air kecil
-Fatigue atau kelelahan yang berlebihan
-Kesulitan berkonsentrasi
Pengobatan Diabetes Insipidus
Pengobatan diabetes insipidus akan tergantung pada jenis dan penyebabnya. Beberapa metode pengobatan yang umum meliputi: