Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Rabies adalah penyakit menular yang sangat mematikan yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menular ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing.
Rabies memiliki gejala awal seperti demam, sakit kepala, dan kegelisahan, tetapi seiring berkembangnya penyakit, gejala menjadi lebih parah termasuk gangguan neurologis, kejang, dan kesulitan bernapas. Tanpa pengobatan yang tepat, rabies hampir selalu berakhir dengan kematian.
Meskipun rabies masih merupakan ancaman serius di beberapa negara, program vaksinasi dan sterilisasi hewan telah berhasil mengendalikan penyebarannya. Pada manusia, pengobatan dini setelah terpapar rabies, seperti vaksinasi dan pemberian imunoglobulin, dapat mencegah penyakit berkembang menjadi tahap yang tidak dapat disembuhkan.
Baca Juga: Kandungan Anti Penuaan Dini, Perempuan Harus Tau dan Jangan Lewatkan Pengunaanya!
Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah kunci dalam melawan rabies. Menghindari kontak dengan hewan liar atau yang terinfeksi, memastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi yang tepat, dan melaporkan gigitan hewan kepada otoritas kesehatan setempat adalah langkah-langkah penting untuk melindungi diri sendiri dan komunitas dari penyakit yang mematikan ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang rabies, termasuk penyebaran, gejala, diagnosa, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyebarannya.
Virus rabies menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Hewan seperti anjing, rubah, kelelawar, dan rakun dapat menjadi pembawa virus ini. Virus masuk ke sistem saraf pusat manusia melalui gigitan atau luka terbuka.
Hewan yang terinfeksi rabies akan menunjukkan sejumlah gejala yang mencolok. Awalnya, mereka mungkin tampak gelisah, cemas, dan agresif, dengan perubahan perilaku yang tidak biasa. Mereka bisa menggonggong, melolong, atau menggeram tanpa alasan yang jelas.
