Waspada! Kenali Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak serta Penanganannya

INFOTEMANGGUNG.COM - Banyak kasus gejala pendarahan otak yang dianggap mirip dengan penyakit biasa seperti sakit kepala mendadak atau mual dan muntah.

Pendarahan otak merupakan pecahnya pembuluh darah yang terjadi di dalam jaringan otak. Penyakit ini termasuk salah satu gejala stroke yang perlu penanganan medis segera.

Pendarahan otak dapat terjadi secara tiba-tiba. Umumnya pendarahan otak terjadi karena kecelakaan, stroke, tumor otak, atau riwayat tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.

Penyakit ini disebabkan oleh adanya pembuluh nadi di otak yang pecah dan mengakibatkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya. Pendarahan otak berkontribusi 13% terhadap penyakit stroke.

Jika terjadi pendarahan otak, pengiriman oksigen akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan membunuh sel-sel otak.

Pendarahan otak dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Jika Anda mengetahui ada orang yang mengalaminya maka harus segera mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Bisa Mengatasi Sakit Kepala Hingga Kanker, Simak Khasiat 6 Tanaman Liar ini Sebagai Obat Herbal

Oleh karena itu, penting untuk diketahui gejala, penyebab, serta penanganan terhadap pendarahan otak.

Berikut gejala, penyebab, serta penanganan penyakit pendarahan otak yang perlu diwaspadai.

Gejala Pendarahan Otak

Seringkali gejala yang ditimbulkan tampak seperti penyakit biasa seperti sakit kepala. Namun, jika disertai gejala lain maka patut Anda waspadai.

Gejala pendarahan otak yang dialami tergantung pada letak bagian otak yang mengalami pendarahan. Gejala-gejala pendarahan otak adalah sebagai berikut.

1. Sakit kepala secara tiba-tiba, ringan atau parah.
2. Merasa lelah, kesemutan atau mati rasa pada lengan atau kaki (biasanya hanya di satu sisi).
3. Mual atau muntah.
4. Penglihatan terganggu.
5. Kesulitan menelan.
6. Keseimbangan tubuh terganggu.
7. Kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain.
8. Kesulitan menggunakan motorik halus.
9. Mengalami kejang.
10. Leher kaku dan sensitif terhadap cahaya.
11. Penurunan tingkat kesadaran.
12. Kesulitan bernapas.

Baca Juga: Mengatasi Sakit Kepala Cukup dengan 2 Bahan ala dr. Zaidul Akbar, Langsung Tuntas Seketika!

Penyebab Pendarahan Otak

Terdapat berbagai macam penyebab terjadinya pendarahan otak. Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut.

1. Trauma atau cedera pada kepala yang disebabkan oleh kecelakaan, terjatuh, atau mendapat pukulan tertentu di kepala.
2. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi). Kondisi ini jika dialami dalam jangka waktu yang lama dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan kebocoran.
3. Terdapat timbunan lemak yang menumpuk di arteri.
4. Pecahnya aneurisma, yaitu melemahnya dinding pembuluh darah otak yang membengkak, sehingga dapat pecah. Ini dapat menyebabkan stroke.
5. Protein amiloid menumpuk di dalam arteri otak.
6. Kelainan pada pembuluh darah. Dapat muncul saat lahir dan didiagnosis jika terdapat gejala.
7. Penyakit kelainan darah. Penyakit kelainan darah seperti hemofilia dan anemia sel sabit dapat memicu penurunan kadar trombosit dalam darah dan pembekuan darah.
8. Tumor otak, yang menekan jaringan otak sehingga dinding pembuluh darah dapat pecah.
9. Merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain.
10. Memiliki penyakit hati (liver).
11. Kondisi lainnya seperti kondisi yang berkaitan dengan kehamilan atau persalinan, yaitu eklamsia, vaskulopati postpartum, atau perdarahan intraventrikular neonatal.

Baca Juga: Istimewa, Konsumsi Air Rebusan 5-10 Lembar Daun Ini, Bisa Obati Sakit Kepala dan Bikin Libido Naik!

Penanganan Pendarahan Otak

Segala kecelakaan yang menyebabkan pendarahan di kepala, baik di dalam ataupun di luar, termasuk dalam keadaan darurat medis.

Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami benturan di kepala dan menunjukkan gejala-gejala pendarahan otak maka segera hubungi 911 atau dibawa ke rumah sakit terdekat.

Jika telah mengalami stroke, penting untuk segera melakukan pengobatan yang tepat. Perawatan medis yang tepat dapat mengurangi kerusakan otak serta meningkatkan peluang dalam pemulihan.***