Mengerikan! 6 Eksperimen Paling Sadis Sepanjang Sejarah, Nomor 6 Bikin Merinding

- 23 Mei 2023, 09:55 WIB
Mengerikan! 6 Eksperimen Paling Sadis Sepanjang Sejarah, Nomor 6 Bikin Merinding
Mengerikan! 6 Eksperimen Paling Sadis Sepanjang Sejarah, Nomor 6 Bikin Merinding /Pexels.com / Artem Podrez/

Kelompok control diberikan ucapan positif, sedangkan sisanya diberi perkataan negatif. Mereka rutin melakukan terapi tersebut setiap hari selama 45 menit dalam kurun waktu selama 6 bulan, yakni dari bulan Januari-Mei 1939.

Betapa mengejutkannya setelah 6 bulan berlalu, Marry dan Wendel mendapatkan hasil yang memuaskan. Anak-anak kelompok control menunjukkan adanya perubahan. Mereka berubah menjadi lebih baik. Namun, di antara 12 anak itu, hanya dua orang anak yang memiliki keterampilan berbicara yang baik, sementara yang lain biasa saja.

Eksperimen sadis ini memberikan dampak besar pada anak kelompok kedua. Mereka mengalami gangguan psikologis jangka panjang. Kelompok experiment berubah menjadi sosok pendiam, sering melamun, kesulitan bicara atau gagap, tak percaya diri, selalu membenarkan kata yang mereka ucapkan, menolak diajak bicara, sering merasa cemas, dan kabur dari sekolah untuk menjadi kuli.

Pada saat publik mengetahui kebenaran eksperimen ini, Mahasiswa jurusan psikologi  Universitas of Iowa lantas menamai eksperimen ini dengan julukan The Monster Study karena dampaknya yang mengerikan.

Pada tahun 2001, pihak Universitas meminta maaf atas hal yang terjadi karena eksperimen tersebut. Di tahun 2007, pihak Universitas memberikan dana bantuan sebesar 925 USD atau setara dengan 13 milyar kepada anak yatim yang terlibat. 

2. The Aversion Project

The Aversion project merupakan eksperimen dengan teknik aversi psikologi yang memiliki maksud untuk memperbaiki perilaku buruk dengan cara yang sadis. Eksperimen ini dilakukan di Afrika Selatan dan diketuai oleh Dr. Aubrey Levin, seorang mantan kolonis sekaligus dokter kejiwaan Angkatan Pertahanan Afrika Selatan.

The aversion project berlangsung dari tahun 1971-1989. Yang melatarbelakangi percobaan ini yaitu kaum gay dan lesbi yang menimbulkan rasa risih di kalangan masyarakat, karena pada saat itu homoseksual dianggap penyakit kejiwaan.

Subjek dari eksperimen ini yaitu anggota militer yang memiliki penyakit homoseksual. Pada waktu itu, jika ada anggota militer yang ketahuan terkena orientasi seksual akan diseret paksa ke rumah sakit militer dan diletakkan di bangsal yang diberi nama bangsal 22.

Penyembuhan sadis tersebut dilakukan dengan cara pengebirian kimia, kejut listrik, hingga operasi ganti kelamin. Terhitung ada 99 anggota militer berusia 16-24 tahun yang melakukan operasi kelamin secara paksa. Yang paling membuat mirisnya lagi, eksperimen the aversion project dilakukan atas persetujuan negara.

Halaman:

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: YouTube Nessie Judge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x