Lewat paduan suara inilah lagu Satu Nusa Satu Bangsa mulai dikenal luas hingga kini.
Beberapa lagu hasil gubahan L Manik lainnya adalah Desaku Yang Kucinta, Pantai Sepi, Di Laut, Tamanku dan Negara Jaya.
L Manik juga pernah belajar musik di Amsterdam pada tahun 1954. Lima tahun berselang, dia pun melanjutkan kuliahnya di Freie Universitat yang berada di Berlin Barat, Jerman melalui jalur beasiswa.
Selepas kuliah dan tinggal di Eropa selama 18 tahun, beliau kembali ke Indonesia, lalu mengajar musik di salah satu perguruan tinggi bernama Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta.
Beliau meninggal dunia pada 16 September 1993 di Yogyakarta. Atas sumbangsihnya terhadap lagu-lagu nasional, beliau mendapatkan penghargaan Bintang Budaya Paramadharma dari pemerintah.
Itulah penjelasan lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan penciptanya yang pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah tersebut.***