Network
InfoTemanggung.com - Kedengaran suara gemuruh teramat keras ketika lidi dicabut seorang anak dekil dan keluar air dari lubang itu. Ini cerita dongeng sebelum tidur tentang air yang membanjiri Desa Pathok dan sekarang menjadi Rawa Pening.
Dari lembah Telomoyo dan Gunung Merbabu, ada desa Ngasem dimana tinggal Ki Hajar dan istrinya Nyai Selakanta. Keduanya murah hati sehingga dihormati penduduk setempat. Pasangan ini yang tidak mempunyai anak.
Nyai Selakanta sangat sedih sehingga Ki Hajar memutuskan untuk bertapa di Gunung Telomoyo. Cerita dongeng sebelum tidur berlanjut saat Nyai Selakanta hamil lalu melahirkan seekor naga. Walau bukan manusia naga itu anaknya lalu diberi nama Baru Klinthing.
Baca Juga: Cerita Dongeng: Putri Aji Tatin Si Pemberi Nama Kota Balikpapan
Anak berwujud naga ini ajaib. Baru Klinting bisa berbicara seperti morang. Nyai Selakanta malu karena melahirkan naga. Dia mengasingkan Baru Klinthing ke Bukit Tugur setelah dirawat beberapa saat lamanya.
Setelah remaja naga Baru Klinting bertanya tentang ayahnya. Nyai Selakanta memberi tahu ayah naga itu sedang bertapa di Gunung Telomoyo. Nyai Selakanta meminta Baru Klinthing menemui ayahnya dengan membawa pusaka tombak Ki Hajar sebagai bukti.
Baru Klinting menemukan Ki Hajar sedang duduk bersemedi di sebuah gua. Naga mengatakan Ki Hajar adalah ayahnya sambil sembah sujud. Ki Hajar yang tidak percaya walau sudah melihat pusaka tombaknya meminta sang naga melingkari Gunung Telomoyo.
Baca Juga: Cerita Dongeng: Indahnya Kisah Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning
Berbekal kesaktiannya cerita dongeng sebelum tidur berlanjut saat Baru Klinting berhasil memenuhi permintaan ayahnya. Ki Hajar menerima naga itu anaknya. Ia meminta Baru Klinting bertapa di Bukit Tugur supaya tubuhnya berubah jadi tubuh manusia.
