Cerita Rakyat: Batu Berdaun, Peringatan Untuk Menuruti Pesan Orang Tua

- 8 Juni 2022, 21:55 WIB
Cerita Rakyat Batu Berdaun
Cerita Rakyat Batu Berdaun /Tangkap layar youtube dongeng kita

InfoTemanggung.com – Cerita rakyat Batu Berdaun ini berasal dari Maluku, yang memberikan peringatan pada kita agar selalu menuruti pesan yang diberikan orang tua pada kita.

Cerita rakyat ini diawali dengan kehidupan sederhana yang dialami oleh seorang Nenek dan kedua cucunya yang masih kecil. Yang sulung berumur 11 tahun dan yang bungsu berumur 5 tahun.

Kedua orang tua mereka telah meninggal saat mencari ikan di laut, jadi mereka hidup bersama Nenek mereka.

Sehari-hari mereka hidup sangat sederhana, hanya mengandalkan si Nenek mencari hasil hutan atau menangkap ikan di pantai. Para tetangga juga suka memberikan makanan untuk mereka.

Baca Juga: Cerita Rakyat: Kisah Cindelaras yang Baik Hati dari Jawa Timur

Suatu hari si Nenek melihat bahwa air laut surut dan ombaknya tenang. Biasanya kondisi seperti itu mengisyaratkan akan banyak kepiting yang terdampar di pantai. Karena itu si Nenek mengajak kedua cucunya untuk menangkap kepiting.

Tidak lama kemudian tertangkaplah sebuah kepiting besar. Si Nenek lalu menyuruh kedua cucunya untuk pulang dan merebus kepiting itu untuk makan siang nanti. Tapi dia berpesan agar menyisakan capit kepitingnya untuk Nenek, sisanya boleh dimakan berdua.

Kedua anak itu segera makan daging kepiting dengan ubi lalu mereka pergi bermain hingga menjelang sore. Sesampainya di rumah, si Nenek masih belum kembali juga.

Sementara itu si bungsu sudah mulai lapar lagi karena lelah bermain. Dia membujuk Kakak-nya agar bisa memberikan salah satu capit kepiting untuk dimakannya.

Si sulung awalnya tidak mau memberikannya karena sudah dipesankan itu untuk Nenek. Tapi karena adiknya terus merengek dan mengeluh lapar, akhirnya dia merasa kasihan. Jadi diberikanlah satu capit untuk adiknya.

Tapi si adik ternyata masih belum kenyang dan meminta sisa satu capit lagi. Si Sulung mulai merasa khawatir karena tidak ada makanan sisa untuk Nenek. Tapi si bungsu tidak bisa mengerti dan terus merengek.

Baca Juga: Cerita Lucu: Beli Kulkas, Lasmini Vs Kurir Paket

Akhirnya si Sulung memberikan sisa capit kepiting itu untuk dimakan oleh adiknya. Saat itulah si Nenek pulang, dengan wajah pucat terlihat lelah.

Saat ia menanyakan capit kepiting untuk dimakan, si Sulung terpaksa menceritakan kejadian dengan si bungsu tadi dan tidak ada sisa lagi makanan untuk Nenek.

Si Nenek merasa sangat kecewa dan sedih karena cucunya tidak mematuhi pesan yang diberikannya, meskipun si Sulung sudah berusaha. Tanpa berkata-kata si Nenek segera pergi meninggalkan rumah dan naik ke bukit.

Di bukit ada sebuah batu berbentuk daun yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Sambil bersimpuh di depan batu itu, si Nenek meminta agar si batu menelan dirinya karena merasa sudah tidak ada gunanya dia hidup jika kedua cucunya tidak mematuhi pesannya.

Awalnya si batu tidak memberikan reaksi apapun, sampai si Nenek mengulangi permintaannya 3x. Saat itulah batu terbuka dan menelan si Nenek. Setelah itu batu itu menutup kembali.

Baca Juga: Cerita Inspiratif: Kakek Bodoh Memindahkan Gunung, Sudah Pernah Baca?

Sementara itu kedua cucunya mencari si Nenek ke mana-mana hingga akhirnya naik ke bukit. Si Sulung melihat ada ujung kain yang dipakai si Nenek yang terlihat di bagian bawah batu.

Keduanya menangis meminta Nenek kembali pada mereka, dan memohon pada batu itu agar mengeluarkan si Nenek. Karena tidak ada reaksi, si Sulung bahkan meminta agar mereka berdua juga ditelan sekalian.

Tapi hingga lelah memohon, si batu tetap tidak terbuka lagi. Hingga keduanya tertidur di dekat batu. Esok harinya ada tetangga yang melihat mereka tertidur di sebelah batu dan menanyakan kejadiannya.

Karena iba akhirnya tetangga itu membawa kedua anak itu kembali ke rumahnya dan merawat mereka bersama masyarakat desa yang lainnya. Dari kejadian itu mereka belajar untuk menuruti pesan orang tua agar tidak mengalami kesulitan lagi.

Cerita rakyat ini memiliki pesan moral agar kita selalu menuruti pesan yang diberikan orang tua pada kita. Karena tujuannya baik dan berguna bagi kita di kemudian hari.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: dongengceritarakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah