Dongeng Anak Sebelum Tidur: Kisah Abu Nawas yang Berjudul Ibu Sejati

15 November 2022, 00:04 WIB
Kisah Abu Nawas: Ibu Sejati /Tangkap Layar You Tube/

INFOTEMANGGUNG.COM - Kali ini kita akan kembali mengikuti kisah Abu Nawas yang berjudul Ibu Sejati.

Alkisah disebutkan hiduplah Abu Nawas yang dikenal sebagai sosok yang lucu serta dikenal sangat cerdik dan pintar. Selain itu, ia juga dianggap sebagai ulama besar atau sufi yang sangat adil.

Abu Nawas lahir di Ahwaz, Persia. Saat ia besar, Abu Nawas beserta ayahnya merantau ke Baghdad dan tinggal di kota tersebut dimana kota itu diperintah oleh seorang sultan dengan nama Sultan Harun Al-Rasyid.

Alkisah menceritakan, pada suatu hari di kota tersebut terjadi keributan dimana dua orang wanita sama-sama saling berebut untuk menjadi ibu dari seorang bayi.

Para hakim di kota itu pun angkat tangan karena salah satu diantara mereka sama-sama tidak mau mengalah dan kedua wanita itu mengatakan bahwa mereka adalah ibu dari bayi tersebut.

Baca Juga: Dongeng Anak Pengantar Tidur, Kisah Abu Nawas: Taruhan yang Berbahaya

Karena tidak ingin kasusnya sampai berlarut-larut, sang hakim akhirnya mengadu kepada sang raja dan meminta bantuan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Sultan Harun Al-Rasyid mencoba untuk membujuk dan merayu kedua wanita tersebut dengan cara yang halus.

Raja melakukan itu agar salah satu diantara mereka ada yang mengaku dan memberikannya pada ibu yang asli. Tetapi, kedua wanita itu justru semakin mati-matian mengakui bayi tersebut adalah anak dari mereka.

Melihat hal itu, sang raja pun mulai putus asa. Karena sang raja tak punya cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan siapa ibu dari bayi tersebut, akhirnya sang raja memanggil Abu Nawas yang cerdik dan memiliki banyak akal untuk menjadi hakim pengganti.

Setelah mendengar cerita tersebut, Abu Nawas pun berkata untuk menunda keputusan di hari berikutnya. Banyak orang berpikir bahwa keputusan Abu Nawas menunda kasus tersebut karena ia sedang mencari akal yang seperti biasa dilakukan olehnya.

Padahal, alasan Abu Nawas menunda keputusan tersebut dikarenakan tidak ada seorang algojo yang dapat membantunya.

Begitu fajar menyingsing esok harinya, sidang kembali dilanjutkan lagi. Abu Nawas pun datang bersama seorang algojo dan menyuruh algojo tersebut membawa pedang yang sangat tajam, lalu menyuruh agar bayi tersebut diletakkan diatas meja.

Melihat pedang itu, salah satu dari dua wanita itu pun bertanya, “Apa yang akan kau lakukan pada bayi itu?" Dua wanita itu pun saling memandang dengan kebingungan.

Baca Juga: Cerita Lucu: Kisah Abu Nawas dan Pria Menantu Tuhan

Lalu Abu Nawas berkata, “Sebelum aku mengambil suatu tindakan apakah salah satu dari kalian mau mengalah dan merelakan bayi ini kepada ibu yang benar yang memang berhak memilikinya?"

"Tentu tidak, bayi itu ialah anakku," ujar kedua wanita itu berbarengan.

"Oke deh, bisa kalian berdua memang benar-benar menginginkan bayi ini dan tak ada yang bersedia mengalah maka aku terpaksa membelah bayi ini jadi dua bagian sama besar," kata Abu Nawas menebarkan ancaman.

Mengetahui keputusan yang dikatakan oleh Abu Nawas itu, perempuan pertama berteriak kegirangan. Ia senang bukan kepalang dan tertawa.

Di saat yang sama wanita yang kedua berteriak histeris sambil berucap, "Jangan Abu Nawas, tolong jangan dibelah bayi ini. Aku rela bayi ini diserahkan kepada wanita itu dengan utuh, tapi jangan dibelah," kata perempuan itu.

Mendengar permintaan itu, Abu Nawas tersenyum karena dirinya telah mengetahui siapa ibu asli dari bayi tersebut. Ia mengambil bayi tersebut dan memberikannya kepada wanita kedua sembari berkata bahwa ibu asli dari bayi itu adalah perempuan kedua.

Mendengar keputusan itu, beberapa orang bertanya-tanya, bagaimana bisa Abu Nawas tiba-tiba tahu siapa ibu dari bayi tersebut?

Abu Nawas pun menjawab, “Tidak ada seorang ibu yang tega menyaksikan anaknya akan dibelah jadi dua, apalagi di depan matanya sendiri,” ucap Abu Nawas.

Selain itu, ia juga meminta agar wanita pertama segera dihukum atas perbuatannya yang telah berbohong.

Baca Juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur: Serdadu Timah Berkaki Satu yang Teguh pada Tujuannya

Sang Raja merasa senang karena Abu Nawas berhasil menyelesaikan kasus tersebut dan menawarkan jabatan sebagai hakim. Namun, Abu Nawas menolak tawaran tersebut karena ia lebih suka menjadi rakyat biasa pada umumnya.

Demikian Kisah Abu Nawas berjudul Ibu Sejati ini.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Kisah 1001 malam, Abu Nawas Sang Penggeli Hati. Karya MB. Ra

Tags

Terkini

Terpopuler