Cerita Dongeng: Roro Jonggrang dari Legenda Candi Prambanan yang Sangat Menarik

16 Agustus 2022, 01:16 WIB
Cerita Roro Jonggrang /dongengceritarakyat.com

INFOTEMANGGUNG.COM - Candi Prambanan adalah satu diantara candi terkenal di dunia yang dimiliki Indonesia dan ada di Jawa tengah. Candi yang ini bukan hanya istimewa dari segi arsitektur kunonya, tetapi juga penuh dengan cerita dongeng Roro Jonggrang yang paling populer dibaliknya.

Lalu, seperti apakah sih narasi rakyat Roro Jonggrang yang selalu dihubungkan dengan Candi Prambanan ini sebetulnya?

Roro Jonggrang berawal saat si ayah namanya Raja Prambanan tumbang dari perang menantang Kerajaan Pengging yang dipegang Bandung Bondowoso.

Baca Juga: Cerita Dongeng Myanmar (Birma): Empat Boneka Kayu yang Sakti

Karena kekalahan Raja Prambanan itu, Bandung Bondowoso secara otomatis kuasai Kerajaan Prambanan.

Bertepatan, Bandung Bondowoso tertarik sama Roro Jonggrang yang elok dan ingin menjadikan sebagai permaisuri. Tetapi Roro Jonggrang menampik lamaran Bandung Bondowoso ditambah Roro Jonggrang masih sakit hati karena si ayah tersayang wafat karena gempuran Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso yang berasa dianya ialah penguasa benar-benar geram dengan penolakan Roro Jonggrang sampai membuat menyekap Roro Jonggrang bersama dayang - dayang dan Bi Sumi, seorang yang paling dipercayai Roro Jonggrang.

Atas penampikan yang diterima, Bandung Bondowoso tetap tidak berserah. Dia selalu menekan Roro Jonggrang untuk selekasnya terima lamarannya. Satu hari, Roro Jonggrang yang telah capek dipaksa terus-terusan juga menyetujui keinginan Bandung Bondowoso dengan persyaratan.

"Saya siap jadi permaisurimu dengan persyaratan kau harus penuhi semua permintaanku. Tetapi bila kau tidak dapat penuhi permintaanku, kau harus membiarkanku keluar dari sini. Bagaimana? Apa kau sepakat?" meminta Roro Jonggrang menyikapi lamaran Bandung Bondowoso.

Baca Juga: Cerita Dongeng Yunani Kuno: Icarus dan Daedalus, Asal Mula Nama Laut dan Pulau Icaria

Bandung Bondowoso juga benar-benar suka dengan yang disebutkan Roro Jonggrang. Dia juga menjawab, "Apa saja yang kau meminta saya akan siap menurutinya. Lantas kau minta apa sebagai persyaratan dariku?"

"Buat saya seribu candi pada sebuah malam, semua harus usai saat sebelum matahari keluar dan kau dapat menikah denganku", sebut Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso sempat bingung dengan keinginan Roro Jonggrang, tetapi selanjutnya dia menyepakatinya.

Dia juga bergerak dan langsung membuat strategi. Dia minta pertolongan untuk pasukan jin untuk dapat membuat seribu candi dalam tadi malam. Betul saja, dalam sekejap, candi mulai terlihat. Menyaksikan semuanya, Roro Jonggrang sempat resah.

Roro Jonggrang juga menjelaskan kegelisahannya ke Bi Sumi.

"Bi Sumi, lihatlah candi itu. Kita wajib melakukan suatu hal"

Bi Sumi juga terlihat cemas dan selekasnya cari gagasan. Tidak lama, Bi Sumi mengutarakan gagasannya ke Roro Jonggrang.

"Tuan Ratu, hamba punyai gagasan. Mari turuti hamba", tutur Bi Sumi.

Roro Jonggrang dan Bi Sumi juga menyelusup keluar kamar dan ke arah kamar dayang - dayang yang berada tidak jauh dari kamar mereka. Bi Sumi memerintah beberapa dayang dan ajudan istana untuk kumpulkan Jerami.

Baca Juga: Cerita Dongeng Rusia: Anak Lelaki yang Bisa Bicara dengan Burung, Ajarkan Anak Untuk Memaafkan

Roro Jonggrang juga menanyakan, "Buat apa Jerami yang dihimpun itu Bi Sumi?"

Bi Sumi selanjutnya memberitahukan gagasannya ke Roro Jonggrang dengan berbisik - bisik.

"Tuan Ratu, kita akan membakar Jerami ini hingga langit berkesan merah sebagai tanda matahari telah keluar"

Sesudah jeraminya terkumpul, Bi Sumi membakarnya. Ia memerintah beberapa dayang tumbuk lesung. Suara lesung yang bertalu - talu ditambah lagi semburan api yang warna kemerahan di langit membuat situasinya benar-benar serupa dengan pagi hari. Ayam jantan juga tertipu dan berkokok keras merusak situasi yang sunyi pada malam itu.

Dengar suara ayam jantan, Bandung Bondowoso dan beberapa jin kaget, Mereka menyaksikan langit cukup jelas sebagai tanda pagi sudah datang.

"Kami harus pergi. Mari kita pergi!" teriak beberapa jin ajak rekan - rekan yang lain.

Bandung Bondowoso juga tidak berdaya dan biarkan beberapa jin pergi. Lantas dia melihat candi bikinan beberapa jin dan percaya banyaknya telah seribu sama sesuai keinginan Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso juga menjumpai Roro Jonggrang dan memberikan laporan jika candinya telah dibuat dan dia percaya sejumlah seribu. Roro Jonggrang juga hitungnya.

"997, 998, 999, dan… banyaknya kurang satu!" kata Roro Jonggrang ke Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso selanjutnya hitungnya dan memang betul jika candinya 999. Bandung Bondowoso juga benar-benar sedih dan geram. Dia tidak menduga jika dianya tidak berhasil penuhi syarat Roro Jonggrang.

Tidak terima dengan kekalahan, Bandung Bondowoso juga berbicara, "Saya tidak pernah kalah. Apa saja yang saya harapkan selalu dapat diperoleh. Jika banyaknya kurang satu, kau saja yang lengkapi candi itu supaya sejumlah 1000".

Dengan kesaktiannya, Roro Jonggrang juga disumpah jadi patung batu oleh Bandung Bondowoso.

Itulah narasi dibalik Candi Prambanan dan sampai saat ini candi - candi itu tetap berdiri benar-benar istimewa di daerah Prambanan dan jadi sebuah tempat rekreasi yang banyak didatangi.***

 

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: dongengceritarakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler