INFOTEMANGGUNG.COM - Cerita rakyat ini berasal dari salah satu kerajaan di wilayah Toba. Saat itu ada sebuah kerajaan yang sangat makmur dan memiliki raja yang bijaksana. Raja itu hanya memiliki seorang anak laki-laki sebagai penerusnya.
Anak laki-lakinya bernama Manggale. Raja sangat menyayangi anaknya dan mendidiknya dengan baik. Raja seringkali menyuruh anaknya untuk ikut berperang agar mentalnya kuat dan bisa memperjuangkan wilayah kekuasaannya.
Suatu hari terjadilah perang di kerajaan tersebut. Ada musuh yang masuk ke wilayah kerajaannya. Maklum kerajaan milik ayah Manggale ini sangat makmur dan memiliki banyak wilayah, jadi perang perebutan kekuasaan pun sering terjadi.
Baca Juga: Awas! Jangan Masuk Kamar Mandi Dengan Ini, Kata Ustadz Abdul Somad
Pada perang itu, raja menyuruh Manggale untuk ikut turun dalam peperangan. Manggale pun selaku anak yang berbakti pada orang tua itu pun menuruti perkataan ayahnya.
Tidak disangka peperangan itu amat sangat sengit hingga merenggut nyawa Manggale. Raja yang mendengar kabar kematian anaknya pun terkejut dan bersedih. Rasanya ia menyesal telah menyuruh anaknya untuk berperang.
Ketika melihat jasad anaknya di bawa ke istana, raja nyaris jatuh pingsan. Kepergian sang anak membuat perang yang dimenangkan tidak terasa istimewa dan malah menyedihkan.
Baca Juga: Saiful Mujani Dituding Serang Anies Baswedan, Ini Komentar Rocky Gerung
Seusai upacara pemakaman anaknya, raja menjadi lesu dan tidak bersemangat. Saking sedih dan kangen kepada anaknya itu, raja pun jatuh sakit. Banyak tabib dan ahli ramuan lainnya yang dipanggil ke istana.
Namun, raja tidak kunjung sembuh dan malah makin parah. Menurut cerita rakyat yang beredar pada waktu itu, raja bisa sembuh jika bertemu dengan anaknya kembali. Maka dari itu ada tabib yang mengusulkan untuk membuat patung.
Tabib itu berbicara kepada penasihat kerajaan “penyebab sakitnya raja ini adalah kerinduan dengan anaknya yang sangat dalam. Untuk mengatasinya kamu bisa membuat patung dengan wajah mirip Manggale,” kata tabib.
Penasihat raja pun menurutinya demi kesembuhan sang raja. Penasihat kerajaan itu pun pergi ke sebuah pondok kecil di hutan untuk menemui tukang kayu. Tidak lama setelah itu, patung dari pahatan kayu itu pun selesai.
Baca Juga: Inilah 4 Cara Pindahkan Aplikasi ke Kartu Memori dengan Praktis
Patung itu pun dipindahkan dari hutan ke istana dan diadakan upacara pemanggilan roh Manggale. Dalam perjalanan mengantarkan patung itu menuju istana, Sordam dan Gondang Sabangunan terus dimainkan.
Pada akhir cerita rakyat dikatakan bahwa raja tersebut langsung sembuh dari penyakitnya begitu melihat patung yang mirip anaknya. Rasa rindu kepada anaknya pun teratasi dengan adanya patung Sigale-gale itu.***