Apa Yang Dilakukan Perusahaan Bila Mengalami Over Production? Simak Penjelasannya!

- 18 November 2022, 14:27 WIB
Apa yang dillakukan perusahaan bila mengalami over production
Apa yang dillakukan perusahaan bila mengalami over production /pexels.com/tiger lily

INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam menjalankan bisnis, Anda sebagai pemilik harus tahu apa yang dillakukan perusahaan bila mengalami over production.

Manajemen perusahaan harus menyiapkan strategi cadangan untuk menjawab pertanyaan apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production.

Pada artikel ini akan dijabarkan secara singkat pengertian overproduction dan apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production.

Baca Juga: Mengenal Komitmen Tinggi yang Dimiliki Seorang Wirausaha, Miliki Salah Satunya dan Jadi Wirausahawan Sukses!

Pengertian Overproduction

Overproduction adalah membuat produk dalam jumlah yang terlalu besar atau sebelum benar-benar dibutuhkan menyebabkan persediaan yang berlebihan.

Overproduksi menyebabkan Anda mengikat modal Anda dalam stok, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Andalan utama untuk menjalankan bisnis adalah uang tunai. Jika Anda kekuarangan uang tunai, maka anda tidak dapat membayar tagihan.

Banyak bisnis gagal karena mereka tidak dapat membeli bahan baku untuk melayani pelanggan karena mereka telah memasukkan uang mereka ke dalam bahan yang tidak diperlukan.

Biaya lain yang terkait dengan Overproduksi berkaitan dengan penyimpanan dan pergerakan inventaris yang telah Anda buat, semuanya membutuhkan ruang, membutuhkan orang dan peralatan untuk memindahkannya dan membutuhkan wadah untuk penyimpanan. Hal-hal tersebut akan terkonversi menjadi biaya produksi bagi bisnis Anda.

Baca Juga: Konsep Strategi Pemasaran 4P dan Penerapannya Dalam Bisnis, Marketer Wajib Tahu!

Apa Yang Dilakukan Perusahaan Bila Mengalami Over Production?

Ada beberapa langkah dan solusi yang dapat diterapkan perusahaa bila mengalami over production antara lain :

  1. Anda harus memahami dan menyadari situasi yang sedang terjadi.
  2. Selalu lakukan perencanaan dalam melaksanakan proses produksi. Anda bisa menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Material Requirements Planning (MRP).
  3. Terapkan prinsip-prinsip lean manufacturing yakni identifikasi aliran nilai menggunakan alat seperti pemetaan aliran nilai, pemetaan proses, diagram spageti, dan sekumpulan alat analitis.
  4. Mengatur ulang tempat produksi dan menyusun semua alat dan proses produksi seperti yang sudah direncanakan.
  5. Menggunakan mesin yang lebih kecil, lebih sederhana daripada “mesin super” yang harus menangani setiap produk di pabrik.
  6. Menggunakan ide manufaktur tepat waktu untuk memungkinkan produksi produk hanya saat dipesan

Dengan melakukan langkah-langkah diatas, perusahaan tidak hanya menghilangkan overproduction tetapi juga menghilangkan masalah lain yang mungkin tersembunyi dalam inventaris.

Tidak ada rumus sederhana untuk menghitung biaya overproduction.

Kejadian overproduction dapat menimbulkan biaya di banyak area mulai dari bunga yang dibayarkan atas biaya kelebihan stok yang Anda pegang, biaya penyimpanan, kehilangan biaya peluang, hingga potensi biaya pelepasan barang yang tidak terjual.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Pemasaran Konvensional ditengah Maraknya Era Digital Marketing

Yang dapat Anda lakukan hanyalah mempertimbangkan semua area potensial yang akan berdampak pada bisnis Anda dan mencoba menetapkan biaya untuk area tersebut.

Demikian penjabaran singkat tentang overproduntion dan apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production. Semoga membantu!***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: leanmanufacturingtools.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x