Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Kisah legenda Natal ini sebenarnya justru terjadi pada malam sebelum Tahun Baru. Waktu semua orang berdandan rapi bersiap untuk pesta merayakan pergantian tahun.
Hari itu hawa amat dingin dan turun salju, sehingga hari menjadi lebih cepat gelap. Seorang gadis cilik duduk sendirian di tepi jalan, tanpa alas kaki atau topi. Dia kehilangan sepatunya karena terburu-buru berlari menghindari kereta kuda yang lewat dengan cepat.
Karena sepatunya bekas ibunya, sepatu kebesaran itu mudah lepas. Saat kereta kuda sudah lewat, sepatunya ternyata terlindas dan rusak, tidak bisa dipakainya lagi. Akhirnya dia duduk di tepi jalan tanpa alas kaki walaupun dirinya sangat kedinginan.
Baca Juga: Cerita Legenda Natal “Rudolph, si Rusa Berhidung Merah”, Semua Memiliki Kelebihan
Gadis ini berjualan korek api dan berharap ada orang yang mau membelinya supaya dia memiliki uang untuk membeli makanan. Tapi sampai malam tidak ada seorangpun yang membeli korek api yang dijualnya.
Dia tidak berani pulang tanpa membawa uang karena takut dipukul oleh ayahnya. Jadi akhirnya dia berlindung di antara sudut dua rumah di dekat situ. Karena kedinginan, dia menyalakan sebuah korek api.
Dipikirnya, menyalakan satu tidak akan membuatnya rugi, lagipula dia kedinginan. Saat dia menyalakan api, dinding di sebelahnya seperti berubah menjadi transparan.
Dia melihat meja yang penuh berisi makanan enak, perapian yang besar dan menghangatkan ruangan. Dia mengulurkan tangannya ingin merasakan kehangatan itu, tapi korek apinya mati. Pemandangan indah tadi menghilang.
Tanpa pikir panjang, dia menyalakan sebuah korek api lagi. Pemandangan tadi kembali terlihat, bahkan di sudut ruangan ada pohon Natal yang amat indah yang belum pernah dilihatnya. Pohonnya besar dan banyak hiasannya.
Baca Juga: Cerita Legenda Natal “Christmas Carol”, Kisah Penuh Makna Kebersamaan Antar Sesama
Sayang korek apinya mati lagi dan semua pemandangan itu ikut menghilang. Dengan segera gadis kecil ini menyalakan sebuah korek lagi.
Kali ini dia berada di bawah pohon Natal yang besar tadi. Gadis ini melihat pohon itu tinggi sekali. Bintang yang berada di puncak pohon terlihat cemerlang dan indah. Dia mengulurkan tangannya ingin memegang bintang itu.
Sayangnya korek apinya mati lagi. Jadi semua pemandangan tadi juga hilang. Gadis itu segera menyalakan satu korek lagi.
Kali ini dia melihat orang yang amat disayanginya, Nenek-nya yang tersenyum lembut dan terlihat amat menyayangi gadis cilik ini. Gadis ini langsung memanggilnya.
“Nenek, bawa aku bersamamu. Kalau korek api ini mati, nanti Nenek ikut menghilang, seperti tadi dengan makanan, perapian, dan pohon Natal yang indah!” katanya.
Agar tidak kehilangan Nenek-nya, akhirnya gadis itu menyalakan semua korek api yang dimilikinya. Ruangan menjadi terang sekali dan sang Nenek tersenyum lalu mengulurkan tangannya. Keduanya lalu terbang dalam cahaya yang terang itu hingga tinggi ke awan.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen Hari Ini: Pandangan yang Benar Atas Kekayaan
Tapi di sudut rumah tadi, tempat si gadis cilik penjual korek api itu kini menjadi ramai dikerumuni orang yang melewatinya.
Mereka merasa kasihan melihat gadis cilik itu meninggal kedinginan, meskipun wajahnya tersenyum dengan tangan yang memegang korek api yang sudah mati.
Orang-orang itu mengasihani gadis cilik yang kedinginan dan sendirian itu, mereka pikir gadis itu berusaha menghangatkan dirinya dengan menyalakan korek api, tapi tidak berhasil.
Yang mereka tidak tahu, gadis itu mengalami kejadian luar biasa dan akhirnya bisa berbahagia.
Cerita Legenda Natal Gadis Penjual Korek Api ini sebenarnya ingin mengajarkan bahwa ada baiknya kita mau berbagi dengan mereka yang kekurangan dan membutuhkan bantuan. Karena hal kecil bisa sangat berarti bagi mereka.***
