Implementasi:
Pembelajaran Interdisipliner: Kurikulum harus mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik. Misalnya, pelajaran sains dapat dikombinasikan dengan seni untuk mengajarkan konsep-konsep ilmiah melalui eksperimen kreatif.
Proyek Kolaboratif: Siswa dapat diberi tugas proyek yang mengharuskan mereka bekerja dalam tim yang terdiri dari anggota dengan latar belakang yang berbeda. Ini membantu siswa belajar bagaimana mengintegrasikan berbagai perspektif untuk menyelesaikan masalah.
Pendekatan Tematik: Menggunakan pendekatan tematik dalam pengajaran, di mana satu tema besar dibahas melalui berbagai mata pelajaran. Misalnya, tema “lingkungan” bisa dieksplorasi melalui biologi, geografi, dan studi sosial.
3. Konsentrasi (Concentration)
Penjelasan:
Konsentrasi berarti fokus yang mendalam pada pembelajaran dan pengembangan keterampilan tertentu sampai dikuasai dengan baik. Ini bertujuan untuk menghindari pembelajaran yang bersifat dangkal dan memastikan bahwa siswa benar-benar memahami dan menguasai materi.
Implementasi:
Pendalaman Materi: Alih-alih mempelajari banyak hal secara superfisial, pembelajaran harus difokuskan pada pendalaman materi. Misalnya, sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, pastikan siswa benar-benar memahami topik saat ini.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Proyek yang mendalam dan menantang yang memerlukan waktu dan usaha yang signifikan untuk diselesaikan dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi.