Network
Platform Komunikasi Efektif: Menggunakan platform komunikasi yang mudah diakses seperti aplikasi pesan instan, email, dan portal sekolah untuk memberikan update rutin dan informasi penting kepada orang tua.
Workshop dan Seminar Orang Tua: Menyelenggarakan workshop dan seminar yang dirancang khusus untuk orang tua tentang cara mendukung pembelajaran anak-anak mereka di rumah. Ini juga dapat mencakup topik seperti kesehatan mental dan perkembangan sosial-emosional anak.
Kegiatan Kolaboratif: Mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua dan siswa bersama-sama, seperti proyek keluarga, hari terbuka, dan kegiatan ekstrakurikuler. Ini akan membantu membangun hubungan yang lebih erat antara rumah dan sekolah serta meningkatkan partisipasi orang tua.
5. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional (SEL) Siswa
Tantangan:
Mengintegrasikan pengembangan keterampilan sosial dan emosional (SEL) dalam kurikulum tanpa mengganggu pembelajaran akademik.
Rencana:
Program SEL Terstruktur: Menyusun program SEL yang terstruktur dan terintegrasi dalam kurikulum. Program ini akan mencakup kegiatan harian dan mingguan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa.
Pendekatan Inklusif: Mengintegrasikan aktivitas SEL dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan sehari-hari di sekolah. Misalnya, menggunakan teknik mindfulness dalam pelajaran matematika atau mengajarkan empati melalui literasi.
Modeling oleh Guru: Guru akan dilatih untuk menjadi model dalam menunjukkan keterampilan sosial dan emosional melalui perilaku dan interaksi mereka dengan siswa. Ini akan menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan SEL.
Kesimpulan: Mengatasi tantangan dalam mengimplementasikan perubahan pendidikan memerlukan strategi yang komprehensif dan terkoordinasi.
