Network
Baca Juga: LPSE Kementerian Pendidikan: Meningkatkan Transparansi dan Efisiensi Pengadaan
2. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization)
Tahap ini terjadi saat individu mulai berinteraksi dengan institusi sosial yang lebih luas di luar lingkungan keluarga, seperti sekolah, teman sebaya, tempat kerja, dan masyarakat umum. Beberapa aspek dari tahap ini meliputi:
Peran Institusi Sosial: Institusi-institusi seperti sekolah, agama, media massa, dan organisasi sosial memberikan pengaruh yang signifikan dalam membentuk nilai-nilai, norma-norma, dan ekspektasi sosial.
Pengembangan Identitas Sosial: Individu mulai mengembangkan identitas sosial yang lebih kompleks berdasarkan interaksi dengan berbagai kelompok sosial.
Pemahaman tentang Nilai Budaya: Individu belajar mengenai nilai-nilai budaya yang lebih abstrak, seperti etika, moralitas, dan norma sosial yang lebih kompleks.
3. Re-Sosialisasi (Re-socialization)
Tahap ini terjadi ketika individu mengalami perubahan signifikan dalam hidupnya yang mengharuskannya untuk mempelajari ulang dan menyesuaikan diri dengan norma-norma dan peran-peran sosial baru. Contoh situasi re-sosialisasi termasuk:
Transisi Hidup yang Signifikan: Seperti pernikahan, kelahiran anak, pensiun, atau pengalaman trauma yang mengubah pola pikir dan perilaku individu.
Pergantian Peran Sosial: Misalnya ketika seseorang berpindah dari status mahasiswa menjadi pekerja profesional, atau ketika seseorang mengalami perubahan dalam status sosial atau ekonomi.
4. Sosialisasi Antara Generasi (Inter-generational Socialization)
