Dampak:
Pandangan Aristoteles mendominasi pemikiran ilmiah selama berabad-abad, menjadi dasar bagi banyak diskusi tentang asal-usul kehidupan. Pemikirannya dianggap sebagai pandangan yang sah hingga Renaissance dan era ilmiah modern.
Paracelsus (1493-1541)
Pandangan dan Kontribusi:
Paracelsus, seorang alkemis dan dokter Swiss, juga mendukung konsep generatio spontanea. Dia mengemukakan bahwa organisme kecil, seperti cacing, dapat muncul dari tanah atau air yang terkontaminasi.
Paracelsus menambahkan elemen mistik pada teori ini dengan mengaitkannya dengan prinsip alkemis dan transformasi zat.
Dampak:
Pandangan Paracelsus memperluas pemahaman tentang generatio spontanea dengan memasukkan unsur-unsur alkemis. Meskipun tidak seberpengaruh Aristoteles, kontribusinya tetap penting dalam perkembangan awal teori abiogenesis.
Jan Baptista van Helmont (1580-1644)
Pandangan dan Kontribusi:
Jan Baptista van Helmont, seorang ahli kimia dan dokter Belgia, terkenal dengan eksperimennya yang mendukung generatio spontanea.