Sebuah Perusahaan Farmasi Swasta Indonesia Menyatakan Jumlah Zat Aktif yang Terkandung dari Suatu Jenis Obat

- 23 Mei 2024, 10:59 WIB
Sebuah Perusahaan Farmasi Swasta Indonesia Menyatakan Jumlah Zat Aktif yang Terkandung dari Suatu Jenis Obat
Sebuah Perusahaan Farmasi Swasta Indonesia Menyatakan Jumlah Zat Aktif yang Terkandung dari Suatu Jenis Obat /pixabay.com/pexels/

Maka jumlah zat aktifnya harus presisi.

Berdasarkan penjelasan tersebut, tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya serta tentukan daerah kritis hipotesisnya dengan kurva!​

Contoh Jawaban

Hipotesis nol (H0): Jumlah zat aktif dalam obat adalah sama dengan atau tepat 45 miligram (mg).

Hipotesis alternatif (H1): Jumlah zat aktif dalam obat tidak sama dengan 45 miligram (mg).

Untuk menentukan daerah kritis hipotesisnya dengan kurva distribusi normal standar, kita perlu menetapkan tingkat signifikansi (α). Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.

Dengan demikian, daerah kritis akan terletak di luar ekor-elebih tinggi dan lebih rendah dari kurva distribusi normal standar yang mencakup 95% dari area di bawahnya.

Dalam distribusi normal standar, jika tingkat signifikansi adalah α = 0,05, kita akan memiliki dua ekor, masing-masing menyumbang 2,5% dari area total di bawah kurva. Ini dapat diwakili oleh nilai-nilai z kritis sekitar -1,96 dan +1,96.

Oleh karena itu, daerah kritis untuk uji hipotesis ini akan terletak di luar interval -1,96 hingga +1,96 pada sumbu z dari kurva distribusi normal standar.

Namun, perlu dicatat bahwa dalam kasus nyata, metode pengujian yang lebih spesifik dan data yang relevan akan digunakan untuk menentukan daerah kritis yang tepat.

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah