Network
Progresivisme adalah teori yang muncul sebagai reaksi terhadap pendidikan tradisional yang cenderung berfokus pada metode formal pengajaran. Secara umum, teori ini menekankan beberapa prinsip, di antaranya:
- Proses pendidikan berawal dan berakhir pada peserta didik: Progresivisme mengutamakan kebutuhan dan minat peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Peserta didik aktif, bukan pasif: Peserta didik didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar, tidak hanya menerima informasi secara pasif.
- Peran guru sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah: Guru tidak lagi berperan sebagai pusat pengetahuan, melainkan mendukung dan membimbing peserta didik dalam belajar.
- Sekolah harus menciptakan iklim yang bersifat kooperatif dan demokratis: Progresivisme mengajarkan pentingnya kerja sama dan demokrasi dalam lingkungan pendidikan.
- Aktivitas pembelajaran fokus pada pemecahan masalah: Progresivisme lebih menekankan pembelajaran berbasis masalah daripada sekadar menyampaikan materi.
Menurut pandangan progresivisme, proses pendidikan memiliki dua bidang garapan, yaitu psikologis dan sosiologis.
Secara psikologis, pendidik harus memahami potensi dan kemampuan peserta didik untuk dikembangkan.
Sementara secara sosiologis, pendidik harus mengarahkan potensi peserta didik agar menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.
Progresivisme sering dianggap sebagai gerakan pendidikan karena upayanya untuk mengubah pendekatan tradisional dalam pendidikan dengan pendekatan yang lebih modern, berpusat pada peserta didik, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat serta kemajuan teknologi.
