Transformasi Pendidikan di Era Digital: Peluncuran Learning Management System (LMS) UNJ
Dalam era di mana teknologi semakin meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia, pendidikan juga tidak luput dari transformasi tersebut. Salah satu inovasi yang telah diimplementasikan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) adalah peluncuran Learning Management System (LMS) yang bertujuan untuk menyikapi fenomena distance learning, terutama di masa pandemi.
Pentingnya Peluncuran LMS UNJ
Peluncuran LMS UNJ merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan pendidikan di era digital. Dengan adanya LMS, UNJ memperluas aksesibilitas terhadap pembelajaran, memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam proses belajar mengajar tanpa terikat oleh batasan geografis.
Ini sejalan dengan konsep heutagogy, peeragogy, dan cybergogy yang diterapkan dalam pendekatan pembelajaran online UNJ.
Heutagogy: Pembelajaran Berbasis Kemandirian
Salah satu konsep yang diadopsi dalam LMS UNJ adalah heutagogy, yakni pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kemandirian belajar. Dalam konteks LMS, mahasiswa memiliki kontrol yang lebih besar terhadap proses belajar mereka.
Mereka dapat mengatur waktu belajar mereka sendiri, memilih sumber daya pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka, dan mengevaluasi kemajuan belajar mereka secara mandiri. Hal ini tidak hanya membantu mahasiswa untuk menjadi pembelajar yang lebih mandiri, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi profesional yang mampu belajar sepanjang hayat dalam lingkungan kerja yang dinamis.
Peeragogy: Kolaborasi antara Sesama Pembelajar
Selain heutagogy, LMS UNJ juga menerapkan konsep peeragogy, yakni pembelajaran berbasis kolaborasi antara sesama pembelajar. Melalui fitur-fitur seperti forum diskusi dan proyek kolaboratif, mahasiswa dapat berinteraksi dan saling belajar dari satu sama lain.