Filosofi pendidikan yang memerdekakan menekankan pada pembebasan individu dari segala bentuk penindasan dan keterbelakangan. Beberapa prinsip filosofis yang mendasari pendidikan yang memerdekakan antara lain:
a. Humanisme
Pendidikan yang memerdekakan berakar pada humanisme, yaitu keyakinan akan nilai-nilai dan potensi manusia. Manusia dipandang sebagai subjek yang aktif dan memiliki hak untuk mengembangkan potensi penuhnya. Pendidikan harus berfokus pada pengembangan aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual individu.
b. Kebebasan
Prinsip kebebasan menjadi landasan utama pendidikan yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti kebebasan dari penindasan politik atau ekonomi, tetapi juga kebebasan berpikir, berpendapat, dan bertindak. Pendidikan harus memberi ruang bagi eksplorasi, inovasi, dan ekspresi diri tanpa batasan yang tidak perlu.
c. Kritisisme
Pendidikan yang memerdekakan menekankan pada pengembangan pemikiran kritis. Individu didorong untuk bertanya, menggali, dan menantang ide-ide yang ada. Kemampuan untuk mempertanyakan otoritas dan menganalisis informasi secara kritis adalah kunci untuk membentuk individu yang mandiri dan berpikiran bebas.
d. Empowerment
Pendidikan yang memerdekakan juga bertujuan untuk memberdayakan individu untuk mengambil kontrol atas kehidupan dan masa depan mereka sendiri. Ini melibatkan memberikan keterampilan, pengetahuan, dan dukungan yang diperlukan agar individu mampu mengatasi tantangan dan meraih kesuksesan dalam kehidupan.