Pendekatan ini menekankan pada upaya untuk menghindari kekerasan, memotivasi, membantu anak untuk merenungkan kesalahan, menghargai pencapaian mereka, membangun keterampilan logika, dan menciptakan hubungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
2. Tahapan Menerapkan Disiplin Positif di Sekolah
Bagi para pendidik yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara menerapkan Disiplin Positif di lingkungan sekolah, UNICEF Indonesia bersama Direktorat SMP telah menyediakan serangkaian video yang informatif di kanal YouTube milik Direktorat SMP.
Baca Juga: Materi Guru Penggerak, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGK) yang Harus Dikuasai CGP
Video-video tersebut membahas empat tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Disiplin Positif.
a. Pengkondisian
Tahap pertama dalam menerapkan Disiplin Positif adalah pengkondisian, di mana berbagai aktivitas dilakukan untuk mempersiapkan lingkungan yang mendukung. Ini termasuk melakukan sosialisasi gerakan Disiplin Positif, mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk menyosialisasikan pendekatan ini, membuat komitmen bersama dalam bentuk penandatanganan pakta integritas, dan melakukan pemetaan masalah yang mungkin timbul.
b. Konsolidasi
Video kedua membahas tentang tahap konsolidasi, di mana tujuannya adalah mempersiapkan dukungan yang diperlukan untuk pelaksanaan Disiplin Positif di sekolah. Ini melibatkan deklarasi gerakan Disiplin Positif, penyusunan mekanisme penanganan, pelatihan substansial tentang penerapan Disiplin Positif, dan lokakarya bagi orang tua untuk lebih memahami pendekatan ini.
c. Implementasi