Ibu Lilin Adalah Salah Satu Guru di SMP Favorit yang Selalu Diincar oleh Para Orang Tua Sekolah Tersebut Juga

- 21 Februari 2024, 07:42 WIB
Ibu Lilin Adalah Salah Satu Guru di SMP Favorit yang Selalu Diincar oleh Para Orang Tua. Sekolah Tersebut Juga
Ibu Lilin Adalah Salah Satu Guru di SMP Favorit yang Selalu Diincar oleh Para Orang Tua. Sekolah Tersebut Juga /Pexels.com /Karolina Grabowska/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah jawaban Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua. Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN.

Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib.

Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong.

Baca Juga: Elemen Mana yang Bukan Merupakan Bagian dari Pembelajaran Berdiferensiasi? Yuk Simak Apa Saja

Pertanyaan studi kasusu Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua ini menarik untuk kita bahas.

Yuk teman-teman simak pembahasan Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua.

Pertanyaan diatas menjelaskan tentang seorang guru bernama Ibu Lilin.

Ibu Lilin ini menjadi salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua.

Untuk teman-teman yang belum mengetahui studi kasusnya, yuk simak pembahasan berikut ini.

Soal Lengkap

Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua. Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN.

Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib.

Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong.

Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan.

Ibu Lilin mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen. 

Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Lilin karena kondisi kelas yang susah dikendalikan.

Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Lilin jelaskan.  Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Lilin merah padam dan kelelahan. 

Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Lilin menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp.

Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK. Ibu Lilin juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya.

Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah.

Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit.

Pertanyaan

Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?

Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.

Contoh Jawaban

Jika saya menjadi Kepala Sekolah, saya akan melihat kasus Ibu Lilin dari berbagai sudut pandang yang relevan dengan modul yang telah dipelajari.

Hal pertama yang akan saya lakukan adalah mengidentifikasi bahwa masalah yang dihadapi oleh Ibu Lilin.

Kasus ini menjadi contoh dari kesulitan dalam menyesuaikan diri dan adaptasi dengan perubahan kebijakan.

Apalagi sekolah tersebut telah mengeluarkan regulasi baru, yaitu melaksanakan PPDB Zonasi.

Selanjutnya yang akan saya lakukan adalah mengelola efisiensi kelas.

Kemampuan menyesuaikan diri dan menghadapi keragaman siswa menjadi hal krusial dalam lingkungan pendidikan yang inklusif.

Dalam hal ini, Ibu Lilin tampak kesulitan mengelola perbedaan karakter dan tingkat kepandaian siswanya.

Hubungan antara guru dan siswa juga menjadi fokus, terutama dalam konteks komunikasi dan pengelolaan emosi.

Respon Ibu Lilin terhadap situasi tersebut, seperti kemarahan yang sering muncul, bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat hubungan ini.

Baca Juga: Siapa yang Bertanggung Jawab untuk Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi, Yuk Lihat Siapa

Sebagai Kepala Sekolah, saya akan mengambil pendekatan komunikatif dan kolaboratif.

Saya akan mengundang Ibu Lilin untuk berdiskusi secara terbuka tentang tantangan yang dihadapinya, serta mencari solusi bersama.

Melalui sesi konseling atau pelatihan, kami dapat mengeksplorasi strategi baru dalam mengelola kelas yang heterogen.

Jadi, itulah contoh jawaban terkait studi kasus Ibu Lilin tersebut.***

 

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban diatas dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh teman-teman.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah