Ini termasuk sejauh mana peserta didik terlibat dalam pembelajaran mandiri dan dukungan yang mereka terima dari lingkungan rumah.
Terakhir, asesmen non-kognitif juga memperhatikan kondisi keluarga peserta didik, karena lingkungan keluarga memiliki dampak besar terhadap pembelajaran dan perkembangan anak.
Melalui asesmen ini, pendidik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja akademik peserta didik dan merancang strategi intervensi yang sesuai.
Dengan demikian, asesmen diagnostik non-kognitif memberikan wawasan yang komprehensif untuk membantu meningkatkan pengalaman belajar peserta didik.
Jadi, itulah tujuan dari kegiatan asesmen diagnostik non kognistif yang perlu kalian ketahui.***
Disclaimer:
Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban diatas dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh teman-teman.
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini: