Pada Senin (27/3/2023), Nilai Tukar Dibuka Turun 30 Poin Atau 0,19 Persen Ke Posisi 15.183 Per Dolar AS

- 22 Desember 2023, 07:52 WIB
Pada Senin (27/3/2023), Nilai Tukar Dibuka Turun 30 Poin Atau 0,19 Persen Ke Posisi 15.183 Per Dolar AS
Pada Senin (27/3/2023), Nilai Tukar Dibuka Turun 30 Poin Atau 0,19 Persen Ke Posisi 15.183 Per Dolar AS /Pexels.com /RDNE Stock project/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah jawaban pada Senin (27/3/2023), nilai tukar dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.183 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu 15.153 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini.

Pelemahan rupiah ini terjadi seiring kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Baca Juga: Berdasarkan Uraian di Atas, Bagaimana Pengaruh Konflik Rusia Ukraina Terhadap Current dan Financial Account

Pertanyaan pada Senin (27/3/2023), nilai tukar dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.183 per dolar AS ini menarik untuk dibahas.

Yuk kita bahas pada Senin (27/3/2023), nilai tukar dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.183 per dolar AS.

Pertanyaan diatas menjelaskan nilai tukar rupiah yang turun.

Untuk teman-teman yang masih belum memahami pertanyaan diatas, simak pembahasan berikut ini.

Soal Lengkap

Pada Senin (27/3/2023), nilai tukar dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.183 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu 15.153 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini.

Pelemahan rupiah ini terjadi seiring kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Ariston menuturkan kabar tentang naiknya biaya credit default swap yang ditetapkan pemerintah pada salah satu Bank Besar Eropa, Deutsche Bank.

Karena kekhawatiran gagal bayar di tengah krisis perbankan dan laporan terkait penarikan deposit oleh nasabah inilah di bank-bank kecil Amerika Serikat (AS) menambah kekhawatiran krisis perbankan masih berpotensi meluas.

Menurut dia, hal tersebut bisa mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman lagi sehingga dapat membebani rupiah. Kekhawatiran atas potensi penularan di luar bank regional yang mengancam untuk menyebar ke rekan-rekan mereka yang lebih besar dipicu oleh aksi jual saham bank Eropa.

Aksi jual itu didorong oleh meningkatnya biaya untuk mengasuransikan utang Deutsche Bank, yang ditunjukkan oleh credit default swaps, yang muncul setelah pembelian Credit Suisse yang disponsori negara menyebabkan tekanan di seluruh sektor.

Saham perbankan global telah terpukul sepanjang bulan setelah keruntuhan mendadak dua pemberi pinjaman AS dan penyelamatan bank Swiss Credit Suisse yang kesulitan minggu lalu, dengan pihak berwenang turun tangan untuk meredakan kegelisahan investor.

Berdasarkan uraian di atas faktor apa yang memengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar? Jelaskan tiap faktornya!

Contoh Jawaban

1. Terdapat Krisis Perbankan Global

Krisis perbankan global ini menjadi salah satu faktor pemicu utama yang dapat mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah.

Seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan dapat memicu ketidakpastian dan kekhawatiran dari investor terutama investor asing.

Hal inilah yang menjadi pemicu terhadap nilai tukar mata uang.

Kabar tentang naiknya biaya credit default swap yang terjadi pada Deutsche Bank dan penarikan deposit oleh nasabah di bank-bank kecil Amerika Serikat (AS) menciptakan kekhawatiran terhadap stabilitas perbankan global.

Berbagai investor cenderung mengamankan aset mereka, dan ini dapat menyebabkan pelemahan mata uang rupiah.

2. Aksi Jual Saham Bank Eropa

Aksi jual saham bank Eropa, yang diakibatkan oleh meningkatnya biaya untuk mengasuransikan utang Deutsche Bank, memiliki dampak yang cukup signifikan.

Credit default swaps yang meningkat menunjukkan ketidakpastian dan risiko yang lebih besar dalam sistem perbankan.

Aksi jual ini menciptakan tekanan lebih lanjut pada sektor perbankan global dan dapat memicu ketidakpastian di pasar keuangan.

Investor yang mencari perlindungan mungkin beralih ke aset aman, dan ini dapat berdampak negatif pada nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Perang Berkepanjangan Antara Negara Rusia dan Ukraina Memiliki Dampak Negatif Pada Perdagangan Indonesia

Jadi, itulah contoh jawaban dari kasus pada Senin (27/3/2023), nilai tukar dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.183 per dolar AS.***

 

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban diatas dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh teman-teman.

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah